Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Resman Saragih (Analisadaily/Franscius Simanjuntak)
Analisadaily.com, Raya - Bupati Simalungun JR Saragih melalui Kepala Dinas Pariwisata, Resman Saragih, menyampaikan upaya untuk mendukung Danau Toba sebagai Global Geopark yang ditetapkan oleh UNESCO terganjal refocusing anggaran pada APBD Kabupaten Simalungun.
Menurutnya Dinas Pariwisata Simalungun sudah memikirkan banyak hal untuk program pengembangan Danau Toba.
"Kalau rencana program pembangunan Danau Toba sudah dari kemarin-kemarin dibuat, namun realisasinya bagaimana? Kita terhambat dengan refocusing sehingga realisasinya berbeda dari rencana," ujar Resman, Kamis (16/7).
Diapun mengamini adanya wacana untuk memasukkan program pemberdayaan masyarakat lokal dan lingkungan hidup bentaran alam maupun masyarakat Danau Toba yang berada di Kabupaten Simalungun pada RAPBD 2021.
Namun menurutnya semua tergantung kondisi dan perhatian dinas-dinas yang lain.
"Kita sudah wacanakan seperti apa program, tapi tergantung Bapeda bagaimana. Juga bagaimana dinas dinas yang lain melihat Danau Toba," sebut Resma
Kabupaten Simalungun, sambung Resman, boleh berbangga dengan kelengkapan fasilitas dan prasarana untuk mendukung aktivitas wisatawan. Semua level hotel dimiliki oleh Simalungun.
"Mau level bintang 5 atau sekadar bungalow kita punya. Cuma bandara yang kita gak punya. Kita yang paling lengkap soal sarana dibanding kabupaten lain yang ada di Danau Toba. Bahkan Pemkab Simalungun telah melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha untuk pengembangan SDM di bidang Pariwisata," ujarnya.
Dirinya juga menghimbau bagi pelaku usaha wisata di Parapat untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik baik dari segi harga dan kualitas sehingga tidak memberikan nilai negatif bagi wisatawan lokal maupun asing.
"Kita minta bagi pedagang makanan dan minuman untuk di perhatikan harga yang sewajarnya. Agar wisatawan tersebut datang kembali untuk berwisata dengan keluarga nya yang lain. Jika wisatawan membludak di Parapat pasti perputaran uang di Kota Parapat meningkat drastis," ucap Resman.
Resman menyampaikan, Kabupaten Simalungun masih menjual destinasi pemandangan alam untuk mendukung status Danau Toba Global Geopark UNESCO.
"Selain Parapat yang cukup awam dikenal di Indonesia, titik lain yang populer di kalangan wisatawan lokal adalah Kebun Teh Sidamanik, beberapa pantai di Tiga Ras, Bukit Indah Simarjarunjung, dan Binahal Indah Resort Pematang Silimahuta. Semua lokasi tersebut diharapkan menunjang peningkatan jumlah wisatawan ke Kabupaten Simalungun," jelasnya.
Selain lokasi wisata, ada lokasi untuk wisata belajar di Konservasi Gajah Aek Nauli, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, yang sedang mempersiapkan berbagai produk dari kotoran gajah untuk menyeimbangkan limbah yang lokasinya tak jauh dari Parapat.
(FHS/EAL)