Kim Jong Un (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Kaesong - Pemerintah Korea Utara telah memberlakukan penguncian total (lockdown) di Kota Kaesong setelah munculnya kasus Covid-19 pertama di negara mereka.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengadakan pertemuan terbatas untuk menerapkan sistem darurat dan mengeluarkan peringatan keras untuk mengatasi penyebaran virus corona (Covid-19), Minggu (26/7).
"Virus ganas dapat dikatakan telah memasuki negara ini. Para pejabat (harus) mengambil langkah cepat untuk benar-benar memblokir Kota Kaesong," kata Kim, dilansir dari
Al Jazeera, Senin (27/7).
Ini merupakan kasus Covid-19 pertama yang diakui secara resmi di Korea Utara.
Agensi Berita Sentral Korut (KCNA) merilis, seorang pembelot yang pergi ke Korea Selatan tiga tahun lalu telah kembali secara ilegal pada 19 Juli lalu.
Padahal sangat jarang pelarian meninggalkan Korsel melalui wilayah perbatasan yang diklaim paling aman di dunia. Sebab banyak ladang ranjau dan pos jaga di sana.
Namun militer Korea Selatan membenarkan adanya seorang pembelot yang baru saja kembali ke Korut.
Diketahui pembelot itu merupakan pria berusia 24 tahun. Dia kembali ke Korea Utara setelah menjalani penyelidikan atas tuduhan pemerkosaan di Korsel.
Situasi Berbahaya
Sebelumnya Pyongyang menegaskan bahwa tidak ada satu pun kasus virus Covid-19 di Korea Utara.
Namun setelah ditemukannya pasien positif Covid-19 di Kota Kaesong, Korut langsung memberlakukan situasi darurat di wilayah tersebut.
"Itu adalah situasi berbahaya yang dapat menyebabkan bencana yang mematikan dan merusak," kata seorang agen rahasia Korut.
Sementara pakar kesehatan dari Institut Unifikasi Nasional Korea di Seoul, Cho Han-bum, mengatakan penting bagi Korea Utara untuk melaporkan kasus Covid-19 yang dialami warganya.
"Korea Utara berada dalam situasi yang mengerikan, di mana mereka bahkan tidak dapat menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Umum Pyongyang tepat waktu. Menuding kesalahan pada 'kasus impor' dari Korea Selatan, Korea Utara dapat menggunakan ini sebagai cara untuk menerima bantuan secara terbuka dari Selatan," kata Cho.
Untuk diketahui, Kaesong merupakan sebuah kota dengan perkiraan populasi 200.000 jiwa yang terletak tepat di perbatasan Korea Selatan.
Kota ini pernah menjadi tuan rumah bagi kompleks industri Korea yang dikelola bersama, namun telah ditutup sejak 2016 akibat ketegangan nuklir.
(EAL)