Ilmuwan Hidupkan Mikroba Berusia 100 Juta Tahun

Ilmuwan Hidupkan Mikroba Berusia 100 Juta Tahun
Para ilmuwan sedang berada di laboratorium mendiskusikan tentang temuan mereka (Reuters/Iodp Jrso)

Analisadaily.com, Jepang - Para ilmuwan telah berhasil menghidupkan kembali mikroba yang telah tertidur di dasar laut sejak zaman dinosaurus, memungkinkan organisme untuk makan dan bahkan berkembang biak setelah ribuan tahun di kedalaman.

Penelitian mereka menyoroti kekuatan bertahan hidup yang luar biasa dari beberapa spesies paling primitif di bumi, yang dapat hidup selama puluhan juta tahun dengan hampir tidak ada oksigen atau makanan sebelum kembali hidup di laboratorium.

Sebuah tim yang dipimpin Badan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Laut-Bumi Jepang, menganalisis sampel sedimen purba yang ditimbun lebih dari 100 juta tahun yang lalu di dasar laut Pasifik Selatan.

Wilayah ini terkenal memiliki kandungan nutrisi yang jauh lebih sedikit daripada sedimen normal, menjadikannya lokasi yang jauh dari ideal untuk mempertahankan kehidupan selama ribuan tahun.

Tim menginkubasi sampel untuk membantu membujuk mikroba keluar dari tidur jamannya. Yang mengejutkan, mereka mampu menghidupkan kembali hampir semua mikroorganisme.

"Ketika saya menemukan mereka, saya pertama kali ragu apakah temuan itu dari kesalahan atau kegagalan dalam percobaan. Kami sekarang tahu, tidak ada batasan usia untuk organisme di biosfer bawah laut," kata peneliti utama Yuki Morono kepada AFP.

Dilansir dari Guardian, Rabu (29/7), Profesor dan rekan peneliti studi Kelautan URI, Steven D'Hondt mengatakan, mikroba itu berasal dari sedimen tertua yang dibor dari dasar laut.

"Dalam sedimen tertua yang telah kami bor, dengan jumlah makanan paling sedikit, masih ada organisme hidup, dan mereka dapat bangun, tumbuh, dan berlipat ganda," kata Steven.

Morono menjelaskan, jejak oksigen dalam sedimen memungkinkan mikroba tetap hidup selama jutaan tahun sambil menghabiskan hampir tidak ada energi.

“Tingkat energi untuk mikroba dasar laut jutaan kali lebih rendah dari mikroba permukaan," tambah Steven.

Tingkat seperti itu akan terlalu rendah untuk menopang mikroba permukaan, dan Morono mengatakan itu adalah misteri bagaimana organisme dasar laut berhasil bertahan hidup.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bagaimana bakteri dapat hidup di beberapa tempat yang paling tidak ramah di Bumi, termasuk di sekitar ventilasi bawah laut yang tanpa oksigen.

Morono mengatakan penelitian baru, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications , membuktikan daya tahan yang luar biasa dari beberapa struktur kehidupan paling sederhana di Bumi.

"Tidak seperti kami, mikroba menumbuhkan populasi mereka dengan divisi, sehingga mereka tidak benar-benar memiliki konsep umur," tambahnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi