Kasus Covid-19 Melonjak, Pemerintah Aceh Siapkan Langkah Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak, Pemerintah Aceh Siapkan Langkah Antisipasi
Rapat video conference (vicon) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Melihat perkembangan kasus positif Covid-19 di Aceh selama beberapa waktu ini cukup mengkhawatirkan, membuat Pemerintah Aceh mengambil langkah yang cepat dan tepat untuk mencegah meluasnya penularan.

Hal itu disampaikan Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dalam, dalam rapat video conference (vicon) Forkopimda Aceh dengan Forkopimda Kabupaten/Kota se-Aceh dalam rangka mendukung percepatan penanganan Covid-19 di Aceh.

Beberapa tindakan telah diambil pemerintah, seperti penambahan ruangan Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (PINERE) 3, 4, 5 dan 6 yang berada di gedung lama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) dengan total kapasitas 120 tempat tidur.

Demikian juga ruang untuk observasi pasien Covid-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), Pemerintah Aceh juga telah menyiapkan 388 tempat tidur di Asrama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh dan Asrama Haji Embarkasi Aceh.

“Saya berharap agar di setiap RSUD kabupaten/kota juga segera menambah kapasitas ruang Pinere, sehingga target penyediaan 655 tempat tidur, yang terdiri dari 160 tempat tidur di RSUDZA dan 495 tempat tidur di RSUD di kabupaten/kota dapat kita capai sebelum 15 Agustus 2020,” kata Nova Iriansyah, Selasa (11/8).

Ruang Pinere di RSUD kabupaten/kota ini nantinya akan dipergunakan untuk merawat pasien dengan gejala ringan sampai sedang. Selain itu, pemerintah Kabupaten/Kota juga diharapkan untuk dapat menyiapkan ruang observasi bagi pasien covid-19 OTG dengan target lebih dari 1.000 tempat tidur di seluruh Aceh.

“Sedangkan untuk penanganan pasien Covid-19 dengan kondisi berat, kita fokuskan pada ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU) RSUDZA Banda Aceh. Karena untuk mengoperasikan RICU membutuhkan tenaga medis dan peralatan khusus yang ketersediaannya terbatas,” terang Nova.

Pemerintah Aceh juga telah melakukan pengadaan dua unit mobil laboratorium uji swab Polymerase Chain Reaction (PCR) keliling dengan kapasitas total 500 pemeriksaan swab per hari, untuk mendukung dua laboratorium PCR yang sudah ada di Aceh yakni laboratorium Balai Litbangkes Kemenkes RI Aceh dan laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unsyiah.

“Mobil laboratorium ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk melayani pemeriksaan PCR di labupaten/kota di Aceh,” tandasnya.

(MHD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi