"Dengan berat hati saya menyampaikan, bahwa saudara laki-laki saya yang luar biasa, Robert, meninggal dengan damai malam ini," kata Trump dalam pernyataan Gedung Putih dilansir dari Channel News Asia, Minggu (16/8).

"Dia bukan hanya adikku, dia adalah sahabatku. Dia akan sangat dirindukan, tapi kita akan bertemu lagi. Kenangannya akan hidup di hatiku selamanya. Robert, aku mencintaimu. Beristirahatlah dengan damai,” kata dia.

Presiden berusia 74 tahun itu mengunjungi saudara laki-lakinya pada hari Jumat di sebuah rumah sakit di New York, tinggal selama sekitar 45 menit. Media AS pernah melaporkan, Robert Trump sakit parah, meski tidak ada rinciannya.

Donald Trump, yang singgah di New York dalam perjalanan ke klub golf di dekat Bedminster, New Jersey untuk akhir pekan, hanya mengatakan kepada wartawan, dia mengalami kesulitan.

Meski jauh lebih terkenal daripada kakak laki-lakinya, Robert Trump, yang lahir pada tahun 1948, telah lama menjadi bagian integral dari kerajaan real estat keluarga dan sangat setia kepada presiden.

Robert Trump tidak berhasil pergi ke pengadilan untuk mencoba mendapatkan perintah yang mencegah penerbitan buku oleh keponakannya Mary Trump, berjudul Too Much and Never Enough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man.

Buku, yang menggambarkan Donald Trump sebagai produk dari keluarga ‘beracun’ adalah ‘aib’, kata Robert Trump. Meskipun perintah penahanan sementara diterapkan, hakim mencabutnya pada bulan Juli, mengizinkan penerbitan.

Trump sebelumnya menyebut saudaranya ‘luar biasa’ dan mengatakan mereka ‘memiliki hubungan yang hebat untuk waktu yang lama, sejak hari pertama’.

(CSP)