Gubsu Akan Buat Skenario Untuk Lahan Pertanian Terdampak Erupsi Sinabung

Gubsu Akan Buat Skenario Untuk Lahan Pertanian Terdampak Erupsi Sinabung
Lahan pertanian yang terdampak erupsi Gunung Sinabung (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Berastagi - Dalam dua pekan belakangan, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo terus erupsi menunjukkan aktivitasnya. Bahkan dampak dari abu vulkanik menyebabkan ribuan hektar lahan pertanian milik warga rusak.

Menyikapi persoalan itu, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengaku telah menyiapkan beberapa skenario untuk mengurangi dampak debu vulkani yang menyebabkan lahan pertanian milik warga rusak.

"Tadi tanaman sayur-sayuran yang terdampak 1.300 hektar yang terdampak akan disemprot dengan blower. Kalau blower pun tak bisa, dari Danlanud sudah menyarankan untuk dilakukan rekayasa cuaca hujan dan kita lihat ke depan," kata Edy saat meninjau lokasi yang terkena dampak abu vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Selasa (18/8)

Edy menuturkan bahwa pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan langkah taktis, apabila letusan Gunung Sinabung terus berdamapak bagi perekenomian.

"Apabila ini sampai batas waktu tak terkendali. Kita siapkan langkah berikutnya, itu akan kita bahas di provinsi dan kita akan beri petunjuk pada bapak bupati," tuturnya.

Edy juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kesehatan dari paparan debu vulkanik, sebab, dampak debu sudah sampai ke Medan.

Selain debu vulkanik, Edy juga mengimbau warga di sekitar Gunung Sinabung tetap mematuhi protokol Covid-19. Karena penyebaran corona juga berbahaya.

"Saya imbau masyrakat selain disamping menjaga dari debu vulkanik tapi Covid masih ada dan covid belum selesai, gunakan masker semaksimal mungkin prtotokol kesehatan dilaksanakan," imbaunya.

Edy juga meminta masyarakat untuk tidak berada di zona merah, serta mematuhi imbauan petugas SAR.

"Jangan mencoba mencuri posisi tersebut, nanti apabila tejadi sesuatu seperti yang tidak kita harapkan, ini sangat mengerikan," tegas Edy.

Untuk diketahui bahwa setelah kurang lebih 14 bulan tidak menunjukkan aktivitasnya, Gunung Sinabung kembali erupsi pada Sabtu (8/8) dengan tinggi kolom lebih kurang 2.000 meter.

Hingga Jumat (14/8) sekitar pukul 16.56 WIB kemarin erupsi masih terus terjadi, di mana Sinabung mengeluarkan abu vulkanik dengan tinggi kolom kurang lebih 4.200 meter.

Tidak hanya itu, Sinabung juga mengeluarkan awan panas letusan ke arah tenggara sekitar 1.500 meter dan ke arah selatan sekitar 500 meter.

Sampai saat ini status Gunung Sinabung berada dilevel III atau Siaga. Kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara.

Selain itu, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi