Petani memanen tanaman (Analisadaily/Alex Ginting)
Analisadaily.com, Berastepu - Mengantisipasi erupsi Gunung Sinabung, sejumlah petani di lereng gunungapi terpaksa memanen tanaman palawijanya meski masa panen belum masanya. Hal ini untuk mengantisipasi kerugian lebih besar.
Seorang petani bernama Tata Karo-karo disela-sela memanen kentang di perladangannya, Desa Berastepu, Kecamatan Simpangempat, Kabupaten Karo, mengatakan, pihaknya menanam beberapa jenis tanaman palawija seperti kentang, cabai, kubis, dan kopi.
“Paling sensitif kerusakan dan seketika bisa total rusak adalah cabai, kentang, dan kubis,” kata Tata, Selasa (25/8).
Khusus kentang, jika sudah tua tidak total mengalami kerusakan karena buah berada di dalam tanah. Berbeda dengan tanaman cabai dan kubis.
“Kalau tanaman belum tua dan bila daun tersiram abu vulkanik erupsi, cabai dan kubis spontan rusak. Apalagi cabai otomatis terbakar. Sedangkan kubis, abu akan mengendap di permukaan buah menumpuk di lapisan-lapisan kelopak buah dan kering, mengakibatkan kerusakan buah,” sebutnya.
Diakui Tata, rata-rata petani di lereng Gunung Sinabung mengalami kerugian besar. Ada tanaman gagal tumbuh dan gagal panen. Setiap tanaman muda yang masih bisa dipanen lebih cepat, pasti dipanen.
“Walau harga tidak seperti yang diharapkan, pasti masih ada yang dipetik dari produksi yang dipanen,” ujarnya.
(ALEX/RZD)