Desa Satu, Aktualisasi Visi Pembangunan Kabupaten Deli Serdang

Desa Satu, Aktualisasi Visi Pembangunan Kabupaten Deli Serdang
Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan (tengah) bersama Kadis Pendidikan, Timur Tumanggor (kiri) saat memaparkan konsep Desa Satu yang meraih penghargaan Top 45 Pelayanan Publik dari Kemenpan/RB sebagai program inovatif. (Analisadaily/Amirul Khair)

Analisadaily.com, Lubuk Pakam - Deli Serdang merupakan salah satu kabupaten prestatif di Provinsi Sumatera Utara. Bahkan prestasi yang ditorehkan banyak bertaraf nasional. Sektor pendidikan menjadi favorit yang selalu menyumbangkan prestasi mengharumkan nama Deli Serdang di kancah nasional.

Di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), upaya untuk meraih prestasi tidak berhenti dilakukan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang melalui Dinas Pendidikan yang saat ini dipimpin Kepala Dinas Timur Tumanggor.

Terobosan spektakuler dilakukan Dinas Pendidikan dengan melahirkan satu program “Deli Serdang Sekolah Bermutu” (Desa Satu) yang mendapatkan penghargaan sebagai “Top Inovasi 45” Pelayan Publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN/RB . Fantastisnya, penghargaan ini diraih dalam situasi pandemi Covid-19.

Aktualisasi

Kepala Dinas Pendidikan Deli Serdang, Timur Tumanggor menuturkan, konsep Desa Satu merupakan salah satu bentuk aktualisasi visi pembangunan Kabupaten Deli Serdang yang lahir dari duet kepemimpinan Bupati Ashari Tambunan dan Wakil Bupati Muhammad Yusuf Ali Siregar.

Visi pembangunan Kabupaten Deli Serdang yang telah ditetapkan yakni “Menjadikan Deliserdang yang maju dan sejahtera dengan masyarakatnya yang relegius dan rukun dalam kebinekaan” tentu harus ditafsirkan dengan langkah-langkah konkrit.

Dinas Pendidikan mencoba mengaktualisasikan visi pembanguan tersebut. Salah satunya dengan melahirkan konsep Desa Satu. Konsep ini lahir dari prestasi yang sudah ditorehkan Dinas Pendidikan Deliserdang bahkan sudah diapresiasi pemerintah pusat.

Timur juga menjelaskan, Desa Satu merupakan penggabungan 3 program pendidikan di Deli Serdang yakni, konsep Percepatan Rehabilitasi dan Apresiasi terhadap Sekolah (Cerdas), Operasi Pungut Sampah Setiap Hari Bank sampah Pembinaan Berjenjang (Opung Sari Basah Bang) dan Mewujudkan Sekolah Ramah Anak Bersama Orang Tua, Masyarakat dan Sekolah (MeSRA Bertuah).

“Desa Satu bukan sesuatu yang baru, tapi penggabungan 3 program di Dinas Pendidikan yakni, Program Cerdas, Opung Sari Basah Bang dan MeSRA Bertuah” ucap Timur.

Ketiga program yang dilahirkan dari sektor pendidikan tersebut, dalam sejarah tercatat melahirkan penghargaan tingkat nasional yang berarti mendapat pengakuan dari pemerintah pusat sebagai program-program kreatif dan inovatif yang memajukan.

Tantangan

Timur Tumanggor mengakui, program Desa Satu yang dilahirkan masa kepemimpinannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Deli Serdang, bukan hal yang mudah untuk diwujudkan. Tantangan mendasar yang dihadapi tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan.

Salah satu tantangan yang dihadapi Deli Serdang tapi juga menjadi masalah nasional adalah keberadaan guru. Kebutuhan guru setiap tahun terus menjadi masalah. Di Deli Serdang sendiri, setiap tahunnya ada sekira 300-an guru yang pensiun.

Efeknya, upaya untuk memenuhi 8 standar pendidikan nasional menjadi terkendala karena setiap tahun guru selalu berkurang. Kondisi itu menjadi tantangan mendasar karena tidak semua guru sudah memiliki sertifikasi.

“Jadi itu salah satu tantangan mendasarnya. Dan masalah ini tidak saja dialami daerah kita, tapi ini masalah nasional. Sudah kita sampaikan masalah ini setiap ada pertemuan dengan pusat,” jelas Timur.

Desa Satu merupakan program global dalam mewujudkan ”Deli Serdang Sekolah Bermutu” sebagai aktualisasi visi pembangunan Kabupaten Deliserdang. Perwujudannnya juga tidak bisa dicapai satu atau dua tahun. Butuh waktu yang panjang bahkan mungkin delapan sampai sepuluh tahun.

Secara perlahan program ini diharapkan dalam waktu singkat bisa menghasilkan setiap kecamatan di Deli Serdang punya 1 sekolah Desa Satu dan secara bertahap pula setiap desa punya 1 sekolah Desa Satu yang selanjutnya bisa menularkan ke sekolah-sekolah lainnya.

“Itu target awal kita. Setiap kecamatan harus punya 1 sekolah Desa Satu dan selanjutnya setiap desa punya 1 sekolah Desa Satu. Kemudian dari sekolah-sekolah yang sudah menjadi Desa Satu ditularkan ke sekolah-sekolah lainnya,” paparnya.

Timur menilai, keberhasilan mewujudkan Desa Satu sangat bergantung sinergitas semua pihak. Baik pihak sekolah termasuk guru, siswa, orang tua siswa dan juga partisipasi masyarakat. Menelisik ke belakang, keberhasilan tiga program yakni, Konsep Cerdas, Opung Sari Basah Bang dan MeSRA Bertuah, sangat berkaitan erat dengan partisipasi semua elemen tersebut.

Semoga semua sekolah di Deli Serdang menjadi sekolah bermutu sebagai prasyarat menjadikan Deli Serdang maju dan sejahtera dengan masyarakatnya yang relegius dan bersatu dalam kebinekaan.

(AK/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi