AMTAS Minta Pemerintah Berikan Stimulan untuk BPW

AMTAS Minta Pemerintah Berikan Stimulan untuk BPW
Para pelaku Biro Perjalanan Wisata (BPW) diacara Asosiasi Muslim Travel Sumatera (AMTAS). (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Deli Serdang - Ketua Umum Asosiasi Muslim Travel Sumatera (AMTAS), H. Zainuddin, meminta Pemerintah Indonesia memperhatikan dan memberikan solusi (jalan keluar) terhadap masalah yang dihadapi seluruh Biro Perjalanan Wisata (BPW) yang terdampak pandemi Covid-19 dengan memberikan stimulan agar bisa bertahan.

“Pemerintah harus membantu BPW yang kini terancam gulung tikar dampak dari Covid-19,” tegas Zainuddin, Minggu (27/9).

Sejak diberlakukannya kebijakan lockdown dan Pemerintah Saudi menutup sementara ibadah umrah sejak 27 Pebruari 2020 lalu, semua BPW khususnya yang berada dalam naungan AMTAS total tidak berproduksi. Akibatnya pemasukan juga minus bahkan sama sekali tidak ada.

Hal ini dikarenakan semua BPW terutama anggota AMTAS, 85 persen produk yang dijual perjalanan umrah. Dengan ditutupnya sementara ibadah umrah sejak 7 bulan terakhir, menyebabkan BPW mengalami nol produksi.

“Bahkan diprediksi bila situasi kembali normal dan covid-19 hilang, sebagian besar BPW sulit beroperasi kembali mengingat minusnya dana simpanan setelah tidak berproduksi selama masa pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.

Menurut Zainuddin, kelaziman pemerintah membantu BPW dengan memberikan stimulan bukan sekadar kelaziman. Tapi lebih kepada kewajiban mengingat keberadaan BPW selama ini sudah berkontribusi besar terhadap pemasukan keuangan dan devisa negara.

Bahkan BPW juga memberikan kontribusi terhadap banyak perusahaan baik penerbangan, perhotelan, restoran bahkan membuka peluang kerja bagi rakyat Indonesia.

“Selama ini kami juga kan sudah berkontribusi memberikan pemasukan bagi keuangan dan devisa negara, usaha penerbangan, hotel-hotel, restoran juga sudah membuka lapangan kerja bagi banyak orang,” papar Zainuddin yang juga Direktur Utama Almahabbah Islamic Travel and Tour.

Stimulan yang diberikan pemerintah dalam bentuk kebijakan-kebijakan lewat kemudahan terhadap BPW serta kemudahan pendanaan yang bisa membuat BPW bertahan dan bangkit kembali. Pasalnya, selama masa pandemi Covid-19, banyak BPW terancam gulung tikar karena total tidak berproduksi.

“Pemerintah memang harus membantu pelaku usaha BPW ini. Kita sekarang mengalami kegamangan akibat Covid-19,” cetusnya.

Kondisi miris dan memprihatinkan dengan keberadaan BPW yang teracam gulung tikar terlihat dari banyak karyawan yang kini ‘dirumahkan’ bahkan menutup kantor secara permanen sejak pandemi Covid-19.

Selain itu, para pelaku usaha BPW kini banyak beralih profesi lain untuk sementara waktu karena memang tidak ada produk yang bisa dijual untuk menghasilkan pemasukan. Termasuk produk lokal (inbond) karena daya beli masyarakat terhadap wisata melemah dan total lebih konsentrasi untuk bisa bertahan hidup.

“Masyarakat saat ini kan lebih memilih untuk bertahan. Jangankan untuk berwisata, bisa bertahan hidup saja sudah syukur,” urai Zainuddin.

(AK/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi