Selain situasi pendemi Covid-19, juga persoalan ekonomi menjadi hambatan bagi dirinya untuk mendapat pengobatan yang lebih layak.

"Pendemi Covid-19 menjadi penghalang untuk mendapat pengobatan yang layak," ungkap orang tua Julianto saat menyambut Tim Relawan Surya-Taufik saat menjenguk di kediamannya, Selasa (29/9).

Julianto yang hanya bisa terbaring menceritakan lebih kurang tiga bulan yang lalu dirinya didiagnosa dokter mengalami Hepatitis B, karena perutnya keras.

"Beberapa dokter mengatakan saya Hepatitis B," ungkapnya lagi.

Namun belakangan sakitnya bukan hanya pada bagian perut tetapi juga pada punggung hingga akhirnya kakinya tidak bisa digerakkan sama sekali karena divonis dokter urat terjepit.

"Bagian pinggang hingga kaki yang tidak bisa digerakkan, membuat dirinya tidak bisa lagi bekerja dan harus terbaring di tempat tidur," ungkap Julianto.

Kondisi ayah tiga anak ini semakin parah, sampai-sampai tidak sadar jika telah buang air kecil atau BAB.

"Saya harus pakai pembalut," ungkapnya dengan sedih sembari kondisi itu telah memperburuk perekonomian.

Saat ini perekonomian dalam memunuhi kebutuhan sehari-hari, kehidupan dirinya bersama istri dan tiga orang anaknya itu ditopang orang tuanya yang berprofesi sebagai tukang penggali kubur.

Menyikapi kondisi itu, maka Tim Pemenang Surya-Taufik untuk Bupati Asahan di Pilkada Serentak 2020 itu mencoba meringankan beban Julianto dengan memberikan bantuan.

"Semoga bantuan ini bisa digunakan untuk menopang kebutuhan," ungkap Awaluddin selaku Wakil Ketua Tim Pemenangan Surya-Taufik Bidang Media dan Influencer.

(ALN/RZD)