Kadisdik Aceh memantau proses belajar dari rumah (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Rachmat Fitri HD, dalam dua hari ini memantau proses pelaksanaan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) yang dilaksanakan di sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Rachmat berharap para lulusan SMA/SMK di Aceh dapat mengisi sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Adapun beberapa satuan pendidikan yang dikunjungi Kadisdik yakni SMAN 6 Banda Aceh, SMAN 1 Darul Imarah, SMAN 1 Ingin Jaya, SMAN 1 Peukan Bada dan SMAN 1 Lhoknga.
Turut hadir Kabid Pembinaan SMA dan PKLK Zulkifli, Kepala UPTD Balai Tekkomdik T. Fariyal, Kacabdin Pendidikan Wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh, Dra. Lila Rosnilawati, Koordinator Pengawas SMA dan SMK Aceh, Marwandi serta staf Dinas Pendidikan Aceh.
Kadis Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD, kepada awak media, Rabu (30/9), menyampaikan kedatangannya ke sejumlah satuan pendidikan dimaksudkan untuk memastikan kesiapan dan proses pembelajaran yang dilakukan secara daring dan luring dapat berjalan secara maksimal.
“Alhamdulillah kita bersyukur hari ini semua guru dan kepala sekolah yang kita kunjungi, telah melaksanakan pembelajaran sesuai yang kita inginkan bersama. Karena kita berada di zona merah, maka otomatis pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan secara daring,” tuturnya.
Disampaikannya, selama dua hari yang lalu pihaknya telah berkeliling mengunjungi sejumlah sekolah yang ada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Selain itu, pihaknya memastikan seluruh sekolah yang dikunjunginya telah menerima bantuan paket internet baik yang berasal dari Kemendikbud maupun Penerbit Erlangga.
“Semoga dengan adanya kuota internet gratis, akan menambah semangat para siswa dalam melaksanakan pembelajaran secara daring,” ungkapnya.
Diharapkannya, dengan pelaksanaan pembelajaran secara baik di satuan pendidikan, maka akan terciptanya para lulusan yang berdaya saing sehingga akan lulus pada perguruan tinggi yang terbaik di Indonesia. Secara otomatis juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan Aceh secara nasional.
“Kami berpesan seperti harapan Pak Plt. Gubernur Aceh, saat ini yang terpenting, kesehatan dan keselamatan adalah prioritas utama bagi warga dan masyarakat serta seluruh warga satuan pendidikan,” terangnya.
Karenanya, menurut Kadisdik Aceh seluruh pihak wajib melakukan ikhtiar bersama menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid-19, tidak terkecuali penerapan SOP pendidikan yang telah digagas Dinas Pendidikan Aceh bersama Kanwil Kementerian Agama Aceh.
Sebelumnya, Kabid Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli menjelaskan ada beberapa model pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan satuan pendidikan, antara lain metode pemberian materi dan soal melalui google form yang dikirimkan melalui WhatsApp grup siswa dan metode penjelasan materi dan soal di sekolah dengan membentuk grup belajar dengan jumlah siswa tidak lebih dari 10 orang perkelompoknya.
“Adapun pelaksanaan metode belajar berkelompok ini dapat dilakukan sesuai shift yang telah ditetapkan di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan. Dengan begitu anak-anak dapat berkonsultasi langsung kepada gurunya tentang materi yang belum dipahami,” jelasnya.
Meski demikian, kata Zulkifli ada beberapa kendala yang dihadapi selama pelaksanaan proses Belajar Dari Rumah yaitu tidak memiliki HP dan kuota internet yang tidak cukup jika menggunakan aplikasi zoom.
“Kita mengharapkan maksimal melaksanakan proses pembelajaran baik secara daring maupun BDR. Kita juga berharap para guru dapat berperan maksimal melaksanakan pembelajaran. Guru sekali-kali boleh melakukan kunjungan ke rumah (home visit) untuk menanyakan kendala-kendala yang dihadapi siswa saat belajar di rumah," pintanya.
(MHD/EAL)