Reses Afif Abdillah, Warga Keluhkan Banyak Remaja Terkontaminasi Narkoba

Reses Afif Abdillah, Warga Keluhkan Banyak Remaja Terkontaminasi Narkoba
Anggota DPRD Medan Afif Abdillah saat menyampaikan sambutan di hadapan konstituennya dalam Reses I Sidang I TA 2020, Rabu (23/12) di Jalan Seksama Ujung. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Hingga kini narkoba tetap menjadi momok di Kota Medan. Tidak terkecuali anak-anak remaja di kawasan Lingkungan 19, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai. Mereka turut menjadi sasaran barang haram tersebut.

“Terkait masalah narkoba, adik-adik saya di Gang Raja Aceh, Jalan Seksama Ujung, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai sudah banyak yang terkontaminasi penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, ke depannya kami sangat membutuhkan penyuluhan masalah narkoba agar dilaksanakan di kawasan ini,” pinta Akhyar warga Lingkungan 19, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai kepada anggota DPRD Medan Afif Abdillah dalam Reses I Sidang I TA 2020 yang dilaksanakan di Jalan Seksama Ujung, Gang Raja Aceh, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Rabu (23/12) dan dihadiri Camat Medan Denai Muhammad Ali Sipahutar SSTP, MAP, Ema Komalasari dari Dinas Sosial, pihak BPJS Kesehatan dan lainnya.

Selain menyampaikan persoalan narkoba, Akhyar juga minta di kawasan tersebut difasilitasi tong sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan. Karena hal ini terkait dengan kesehatan warga setempat.

Dia juga meminta agar anak remaja setempat diakomodir untuk pelatihan fardhu kifayah. “Kami juga sudah mewacanakan ingin membentuk suatu forum. Nantinya forum ini tidak hanya untuk anak muda saja. Namun menjadi forum komunikasi masyarakat lingkungan 19. “Jadi setiap apapun permasalahan di lingkungan 19 ada forumnya untuk memecahkan persoalan,” ujarnya.

Sementara itu, warga lainnya Zainab yang merupakan isteri Kepling 19 mengaku sering berhadapan dengan masyarakat yang mengeluhkan cara pembuatan kartu KIP. Sebab, para orangtua merasa berat untuk mengeluarkan dana sekolah anaknya karena susah.

Di kesempatan itu, Zainab juga mempertanyakan bagaimana merubah kartu BPJS lama ke yang baru. “Tolong penjelasannya agar saya bisa menjelaskan nantinya kepada masyarakat yang bertanya,” pintanya.

Menyahuti pertanyaan warga, Afif Abdillah mengungkapkan bahwa narkoba musuh kita semua yang dapat merusak generasi muda dan masa depan negara sekaligus Kota Medan. Oleh karena itu, anak remaja Medan harus bisa dilepaskan dari belenggu narkoba, bila sudah terkontaminasi.

“Narkoba ini sudah seperti virus, kayak Covid19. Satu terkontaminasi, lalu akan berpengaruh kepada yang lain. DI lingkungan itu jangan sempat ada sarang narkoba. Di sini jika memang sudah ada bagaimana pihak lurah dan kecamatan secara bersama untuk melakukan penyuluhan dan mengambil tindakan kepada para pengguna dan pengedarnya,” jelas Afif yang juga Ketua Fraksi NasDem DPRD Medan ini.

Terkait Fardhu Kifayah, Afif minta agar diajukan nama-nama orangnya. “Nanti akan kita masukan agar dilatih karena di kecamatan maupun bagian keagamaan juga mempunyai program pelatihan fardhu kifayah,” kata anggota Komisi II DPRD Medan ini.

Terkait KIP, Afif mengatakan KIP merupakan program pusat. Meski demikian, dia akan berusaha memperjuangkan agar Kelurahan Denai yang masih bagian dari dapilnya agar dibantu untuk penambahan penerimanya. “Nanti akan usahakan dari dinas dan juga akan diusahakan melalui anggota DPR RI untuk menambah penerima bantuan KIP ini, Insya Allah,” tegasnya.

Masalah penggantian kartu BPJS Kesehatan, sekarang sudah lebih gampang karena menggunakan sistem online. “Kita minta pihak BPJS nanti untuk membantu,” katanya.

Sementara Ema Komalasari dari Dinas Sosial menjawab pertanyaan Zainab terkait KIP mengungkapkan, bahwa KIP domainnya dari Dinas Pendidikan. Namun, semua bantuan itu bermuara pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Jadi semua bantuan bermuara dari DTKS. Jadi semua keluarga yang terdapat dalam DTKS itulah yang berhak mendapat bantuan, baik itu KIP, PKH maupun program sembako yang merupakan bantuan sosial perpanjangan dari Kemensos. Untuk mendapatkan KIP harus masuk dulu ke DTKS,” jelasnya.

Memang Kota Medan, lanjutnya, jumlah DTKS nya masih sedikit. Tahun ini sekitar 127 ribu, 183 rumah tangga yang terdata di DTKS. Alhamdulillah, untuk tahun depan ada verifikasi data yang akan diselenggarakan pusat data dari Kemensos. Targetnya tahun depan ada 60 persen dari seluruh jumlah rumah tangga akan masuk DTKS.

“Kita bersiap-siap sebelum verivali, targetnya sekitar April. Jadi sekitar bulan Februari warga mendaftarkan dirinya jika merasa masuk ke dalam 60 persen kesejahteraan terendah. Warga bisa mendaftarkan diri ke kelurahan masing-masing,” pungkasnya.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi