Kunjungan Penerima Kuasa Komisaris Utama KAI ke KIM dan Pelindo 1 (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Penerima Kuasa Komisaris PT KAI, Rahmat Hidayat, didampingi Vice President PT KAI Divre I Sumut dan jajaran melakukan kunjungan kerja ke PT Kawasan Industri Medan (KIM), dan PT Pelabuhan Indonesia 1 (Pelindo 1), Senin (28/12).
Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Rencana Kerja Sama Angkutan Barang Berbasis Kereta Api yang telah dilakukan sebelumnya antara PT KAI, PT Pelindo 1, dan PT KIM.
Pada pertemuan tersebut dibahas beberapa hal, antara lain rencana peningkatan kerja sama angkutan barang berbasis kereta api, pembuatan kajian bersama rencana pembuatan jalur atau prasarana kereta api dari aspek komersial dan aspek operasional terkait dengan pelaksanaan Rencana Kerja Bersama, dan bentuk kerja sama potensial lainnya.
Rahmat Hidayat selaku Penerima Kuasa Komisaris Utama PT KAI mengatakan, kerja sama ini merupakan perwujudan dari sinergi BUMN untuk Indonesia yang lebih maju.
“Kolaborasi diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat pengguna layanan logistik baik yang menggunakan angkutan kereta api, jasa kepelabuhanan Pelindo 1, maupun Kawasan Industri Medan,” ujar Rahmat.
Saat ini di wilayah Sumut, KAI melayani angkutan barang berupa petikemas, BBM, Crude Palm Oil (CPO), lateks, retail, dan lain sebagainya. Kinerja angkutan barang KAI di kawasan tersebut menunjukkan tren positif. Pada November 2020 KAI mengangkut 302,6 ribu ton barang, naik 243% dibandingkan dengan periode Oktober 2020 dengan total angkutan 88,2 ribu ton barang.
Jalur kereta api dalam kawasan akan dibangun sepanjang 4.266 meter, yang menghubungkan lokasi dryport PT KIM menuju pelabuhan Belawan. Fasilitas ini akan menjadi kemudahan bagi mitra industri sebanyak 554 usaha industri yang telah mempekerjakan sebanyak 75.000 pekerja.
Dengan terintegrasinya jalur KA pada kawasan-kawasan tersebut diharapkan tercipta sebuah sistem distribusi logistik yang efektif dan efisien, dan mendukung program Pemerintah dalam mengurangi biaya logistik nasional.
“Semoga realisasi kerja sama yang sinergis antar BUMN ini bisa memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional ke depannya," tutup Rahmat.
(RZD)