Lokasi nenek Bahriah diterkam buaya (Antara)
Analisadaily.com, Sampit - Seorang nenek di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengalami nasib naas setelah diserang buaya saat buang air besar di pinggir sungai.
Akibatnya, korban bernama Bahriah (74) harus kehilangan tangan kirinya dan mengalami patah kaki.
"Selain tangan kiri putus, kaki nenek saya juga patah. Saat ini beliau masih dirawat di RSUD dr. Murjani Sampit," kata Zulkifli, cucu korban, dilansir dari
Antara, Sabtu (2/1).
Zulkifli menceritakan, Jumat (1/1) sekitar pukul 23.30 WIB, neneknya baru selesai buang air besar di jamban pinggir sungai. Lokasinya tidak jauh dari Dermaga Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Setelah selesai, korban turun ke tangga yang lebih dalam untuk mencuci tangan. Saat itulah tangan kiri korban langsung diterkam buaya yang ukurannya cukup besar. Seketika korban langsung berteriak dan meminta pertolongan warga.
Seorang warga yang mendengar teriakan korban langsung berlari menolong.
Saat itu buaya berusaha membawa tubuh korban ke dalam sungai. Sempat terjadi tarik menarik korban antara warga dengan buaya. Beruntung tubuh korban terhalang kayu sehingga tidak sampai jatuh ke air. Namun saking kuatnya tarikan buaya, tangan kiri korban akhirnya putus.
Selain tangan kiri putus, kaki kiri korban juga patah. Warga langsung melarikannya ke RSUD dr. Murjani Sampit untuk diberi pertolongan medis.
"Kami berharap kejadian ini menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkait lainnya agar tidak terus terulang. Nenek saya juga perlu bantuan agar bisa dirawat sampai sembuh," ujar Zulkifli.
Untuk diketahui, konflik buaya dengan manusia di Kotawaringin Timur semakin meningkat. Sebelumnya pada Rabu (30/12) sekitar pukul 10.30 WIB, seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun juga diterkam buaya saat mandi di Sungai Hambawang, Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kotawaringin Timur.
Untungnya nyawa bocah itu berhasil diselamatkan setelah paman korban dan warga lainnya menariknya dari mulut buaya. Akibat kejadian itu, bocah tersebut menderita bekas gigitan buaya pada kedua kakinya.
Kedua lokasi kejadian serangan buaya ini berseberangan sungai dan dipisahkan Sungai Mentaya.
Meningkatnya serangan buaya membuat masyarakat cemas ketika beraktivitas di sungai.
Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah, mengaku sudah menerima informasi terkait kejadian ini. Dia sedang berkoordinasi dengan pimpinannya terkait penanganan.
"Saya atas nama pribadi mengucapkan turut berbelasungkawa. Dan kami akan segera berusaha menangkap buaya yang menyerang nenek Bahriah tersebut sesegera mungkin," tegas Muriansyah.
(EAL)