Diperkirakan Tujuh Petugas Medis di RSUD Sidikalang Positif Covid-19

Diperkirakan Tujuh Petugas Medis di RSUD Sidikalang Positif Covid-19
RSUD Sidikalang (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)

Analisadaily.com, Sidikalang - Jumlah petugas medis di RSUD Sidikalang, Kabupaten Dairi, yang terpapar Covid-19 diperkirakan sudah mencapai tujuh orang.

Tenaga kesehatan yang positif Covid-19 umumnya bertugas di ruang IGD dan ICU RSUD Sidikalang.

Menurut sumber yang tidak mau disebut namanya, salah seorang petugas medis yang positif Covid-19 berstatus PNS dan sudah menjalani swab test di RS Marta Friska Medan.

Namun Direktur RSUD Sidikalang, Sugito Panjaitan, mengatakan bahwa anggotanya yang positif Covid-19 masih tiga orang dan semuanya bertugas di ruang IGD.

Sejauh ini pihaknya sudah melakukan tracking terhadap kontak erat pasien. Sedangkan terhadap petugas medis lainnya sudah dilakukan rapid test.

Sementara mengenai kemungkinan RSUD Sidikalang ditutup, Sugito mengatakan hal itu sesuatu yang tidak mungkin.

"Tidak mungkin RSUD Sidikalang ditutup. Karena di daerah ini hanya ada satu rumah sakit," kata Sugito, Rabu (20/1).

Untuk diketahui, jumlah personel yang bertugas di ruang IGD RSUD Sidikalang sebanyak 40 orang yang terdiri dari perawat 30 orang dan 10 dokter. Sedangkan sstem kerja dibagi tiga shift. Biasanya mereka menangani 30 sampai 40 pasien per hari.

Tidak Serius

Anggota DPR RI, Junimart Girsang, mengaku miris mendengar tingginya kasus Covid-19 di Kabupaten Dairi hingga menyerang tenaga medis.

Junimart menegaskan, Bupati Eddy Keleng Ate Berutu tidak boleh menutup mata terhadap realita ini.

Menurutnya Pemkab Dairi harus menyiapkan alat pelindung diri dalam jumlah maksimal guna melindungi petugas medis.

"Kalau tenaga medis saja sudah banyak kena, bagaimana lagi dengan masyarakat?" sebutnya.

"Penilaian saya, Pemkab Dairi khususnya bupati, tidak serius dalam sosialisasi terkait dampak pandemi Covid-19," tegas Junimart.

Padahal, sambungnya, DPR RI siap membantu Pemkab Dairi dalam berbagai hal termasuk penanganan Covid-19.

"Namun kalau terkesan kurang serius, mau dibikin bagaimana," ujarnya.

Menurutnya Dinas Kominfo Dairi harus lebih aktif dan intensif dalam memberi sosiaisasi mengenai protokol kesehatan. Selain itu swab test atau minimal antigen wajib dilakukan secara berkala kepada ASN tanpa dipungut bayaran.

"Ayo saudara bupati, bangun dan berbuat nyatalah untuk masyarakatmu," kata alumni SMPN 1 Sidikalang itu.

"Apabila beberapa nakes sudah terkonfirmasi, patut diduga telah muncul klaster baru, termasuk klaster nakes di Dairi," tandasnya.

(SSR/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi