Antisipasi Kebakaran, Pemko Lhokseumawe Beri Pelatihan Kepada Pengungsi Rohingnya

Antisipasi Kebakaran, Pemko Lhokseumawe Beri Pelatihan Kepada Pengungsi Rohingnya
Pengungsi Rohingnya menjalani latihan antisipasi Kebakaran di camp pengungsian, Kota Lhokseumawe, Aceh (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Lhokseumawe - Untuk memberikan rasa aman saat berada dalam penampungan di Camp Balai Latihan Kerja (BLK), para pengungsi Rohingnya diberikan latihan penanganan kebakaran.

Pelatihan tersebut merupakan inisiasi Satgas Covid-19 didukung IOM dan dibantu relawan PMI Kota Lhokseumawe, tim pemadam kebakaran setempat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe.

Kepala Bidang Logistik dan Kebencanaan BPBD Kota Lhokseumawe, Ridwan Puteh, mengatakan pengungsi Rohingya adalah salah satu kelompok paling rentan dan terdiskriminasi, baik dari segi pendidikan dan ketrampilan.

Menurutnya semakin disayangkan jika dalam penampungan di Camp BLK mereka juga mengalami kebakaran sehingga berdampak pada psikologis para pengungsi, terutama anak-anak.

"Kondisi ini diperparah dan semakin rentan dengan lingkungan camp pengungsi yang terbuat dari bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kayu dan tripleks," kata Ridwan, Sabtu (23/1).

Oleh karena itu, Ridwan menuturkan, pihaknya bersama IOM melakukan pelatihan tersebut dalam rangka mengurangi risiko kebakaran.

"Ini adalah salah satu srategi penguatan sinergitas antara IOM, Pemko Lhokseumawe dan satgas pengungsi dan Covid-19 kota Lhokseumawe yang selama ini sudah berjalan dengan baik," ucap Ridwan yang juga ketua pelaksana kegiatan.

Ridwan menjelaskan, pelatihan tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya kebakaran di Camp BLK; meningkatkan kapasitas pengungsi untuk mengenali potensi faktor terjadinya kebakaran dan langkah penanganan awal di camp; meningkatkan mutu pelayanan kemanusiaan dalam kaitannya dengan memberikan sara aman kepada pengungsi yang ada di camp dan melindungi kelompok rentan dari golongan pengungsi yang berpotensi menjadi korban jika terjadi kebakaran di camp.

"Walaupun serah terima pengungsi telah diberikan kepada UNHCR, namun Pemko Lhonseumawe dan satgas pengungsi tetap memperhatikan tata penanganan pengungsi agar mutu pelayanan bisa diraskaan oleh saudara-saudara kita dari Rohingya tersebut," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu pengungsi yang ikut dalam pelatihan, Gurah Amin, mengatakan ini adalah kegiatan pertama yang diikutinya di Camp BLK.

Gurah berharap bisa menolong saudaranya dengan cepat jika terjadi kebakaran yang tidak akan pernah diketahui kapan waktunya.

"Terima kasih kepada IOM, Pemko Lhokseumawe dan satgas Kota Lhokseumawe yang selama ini telah membantu dan memperhatikan kami selama ini. Terima kasih juga kepada warga Desa Kandang atas penerimaannya dan hanya Allah yang mampu membalas kebaikan bapak-bapak semua," ucapnya.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi