Tradisi Chunyun dikhawatirkan timbulkan klaster baru penyebaran Covid-19 (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Beijing - Jika di Indonesia ada tradisi mudik, maka di China dikenal tradisi Chunyun, yakni pulang kampung menjelang perayaan Imlek.
Chunyun yang lazim juga disebut sebagai perjalanan musim semi biasanya dilakukan 15 hari menjelang perayaan Imlek.
Namun berbeda dengan biasanya, tahun ini pemerintah China berupaya untuk mencegah Chunyun agar tidak terjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Salah satu strategi yang disiapkan adalah membagi-bagikan angpau kepada masyarakat yang memilih tidak pulang kampung.
Dilansir dari
BBC, merujuk tahun-tahun sebelumnya, jutaan orang di China diprediksi melakukan Chunyun menjelang Imlek yang jatuh pada tanggal 12 Februari 2021.
Dengan Imlek yang jatuh pada 12 Februari, warga mulai melakukan perjalanan pada 28 Januari dan merayakan Imlek sampai 8 Maret. Setidaknya bakal ada 1,7 miliar orang yang pulang kampung.
Tahun lalu tercatat ada tiga miliar perjalanan yang terjadi saat Imlek. Ya, tahun baru Imlek di Negeri Tirai Bambu memang memiliki tradisi seperti saat lebaran di Indonesia, warga perantauan pulang ke kampung halaman.
Masalahnya, tahun lalu Imlek menjadi salah satu pemicu pandemi virus corona di China. Sementara tahun ini wabah Covid-19 belum benar-benar usai kendati di sejumlah kota di sana telah kembali normal.
Pemerintah China pun mengambil langkah preventif untuk mencegah situasi serupa. Warga diyakinkan untuk tidak Chunyun kali ini.
"Malam tahun Imlek adalah momentum reuni. Saya harus merayakannya dengan orang yang saya cintai," kata Huang Jie, seorang mahasiswa yang merantau, dilansir dari
detik.com, Minggu (31/1).
Untuk itu pemerintah berinisiatif memberikan angpau kepada masyarakat yang tidak pulang kampung. Bahkan Pemerintah Kota Hangzhou memberikan 1.000 yuan atau sekitar Rp 2,1 juta kepada perantau yang tidak pulang kampung.
Dua perusahaan di Zhejiang, Ningbo dan Quanzhou, juga memberikan angpau untuk pekerja mereka yang memilih tidak pulang kampung.
Sementara perusahaan-perusahaan lain banyak yang menawarkan subsidi, makanan gratis hingga tur budaya singkat agar pekerja mereka membatalkan Chunyun tahun ini.
Pemerintah Kota Yiwu menawarkan tiket masuk gratis ke situs-situs budaya. Ada juga tawaran bagi anak-anak pekerja berupa tiket menginap gratis di perkemahan musim dingin.
"Jangan tinggalkan kota kecuali itu diperlukan. Jangan pergi ke luar negeri kecuali itu mendesak," bunyi spanduk yang bertebaran di Yiwu.
(EAL)