"Petugas kesehatan menjadi prioritas utama yang harus divaksin, karena garda terdepan dalam menyelamatkan pasien yang terkena dampak Covid-19," katanya saat membuka acara Sosialisasi Vaksin di Aula Sarasi II, Kantor Bupati Tapsel, Sipirok, Rabu (3/2).

Lebih lanjut Parulian meminta, agar yakin bahwa pemerintah tidak ada niat buruk untuk rakyatnya. "Pemerintah hanya ingin semua masyarakat terlindungi dari Covid-19," ujarnya.

Dikatakan, Pemkab Tapsel telah menerima vaksin Covid-19 Sinovac sebanyak 2.280 dan akan disuntikkan kepada petugas kesehatan yang menjadi prioritas utama, kecuali yang memiliki penyakit bawaan.

"Jangan sampai ada petugas kesehatan yang tidak mau divaksin, karena jika tidak bagaimana bisa meyakinkan masyarakat," katanya.

Disebutkan, nantinya akan ada pelatihan dalam penyuntikan vaksin, karena harus benar-benar menempatkan orang yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi, serta memiliki sikap keramah-tamahan yang baik.

Di sisi lain, Parulian menyebutkan, pengaruh Covid-19 selama ini masih membayangi dalam tugas pengabdian di tengah masyarakat. Kekhawatiran terhadap risiko yang akan muncul sangat mengganggu dalam melaksanakan tugas.

"Kita juga sudah melakukan berbagai cara untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, mulai dari pembentukan tim, penyemprotan desinfektan, serta sosialisasi dari rumah ke rumah yang dilaksanakan pihak kecamatan, agar melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Begitu juga dalam menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak," katanya.

Sebelumnya Kadis Kesehatan dr. Sri Khairunnisa yang juga selaku narasumber menjelaskan, sesuai instruksi dari Presiden RI Joko Widodo tentang vaksinasi Covid-19, masyarakat akan diberi vaksin secara gratis, dan akan di targetkan siap Maret 2022.

"Vaksin merupakan produk biologis ada yang dilemahkan, ada juga yang dimatikan, tujuannya untuk melindungi atau memberi kekebalan terhadap beberapa penyakit tertentu," jelasnya.

(HIH/RZD)