Analisadaily.com, Meksiko - Pemerintah Meksiko mengajukan permohonan di dewan keamanan PBB agar negara-negara kaya berhenti menimbun vaksin untuk Covid-19 karena negara yang lebih miskin tertinggal dalam perlombaan untuk memvaksinasi warganya.
"Kami mendesak negara-negara untuk menghindari penimbunan vaksin dan mempercepat tahap pertama pengiriman Covax, untuk memprioritaskan negara-negara dengan sumber daya yang lebih sedikit," kata Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard di hadapan dewan dilansir dari The Guardian, Kamis (18/2).
Kata Ebrard, sejauh ini belum ada vaksin yang didistribusikan di bawah inisiatif Covax global. Pejabat dari Pan American Health Organization mengatakan, bahwa negara-negara dapat mengharapkan konfirmasi pengiriman vaksin Covax, meskipun batch pertama diperkirakan dalam jumlah kecil. Secara keseluruhan, 190 negara telah bergabung dengan Covax, yang bertujuan untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin. Skema ini dijalankan bersama oleh aliansi Gavi, WHO, Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, dan Unicef. "Sangat mendesak untuk bertindak, untuk membalikkan ketidakadilan yang dilakukan karena keamanan semua umat manusia bergantung padanya," kata Ebrard. Meksiko sendiri telah menandatangani perjanjian dengan beberapa perusahaan farmasi internasional untuk jutaan dosis untuk 126 juta penduduknya di tengah penundaan global dan kekurangan beberapa vaksin.(CSP)