Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu, sedang ziarah di pusara almarhum ayahandanya, Panusunan Pasaribu (Analisadaily/Hairul Iman)
Analisadaily.com, Marancar - Mengisi kegiatan akhir pekan usai dilantik menjadi Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Dolly Putra Parlindungan Pasaribu berserta keluarga ziarah ke kuburan ayahandnya, almarhum Panusunan Pasaribu di Desa Tanjung Dolok Kecamatan Marancar, Minggu (28/2).
Selain itu Dolly juga melaksanakan shalat di Masjid Agung Syahrun Nur dan mengunjungi Menara Pandang yang berada di kawasan perkantoran Bupati Tapsel, Sipirok.
Namun saat hendak naik Menara Pandang Kebun Raya Sipirok, Dolly beserta keluarga urung naik, mengingat saat bersamaan sedang ada proses pemeliharaan menara pandang sehingga pengunjung untuk sementara tidak diperbolehkan naik.
Padahal, sebagai orang nomor satu di Tapsel, bisa saja Dolly memaksakan diri naik gedung menara pandang itu. Namun tidak dilakukannya dan lebih memilih taat aturan bersama pengunjung yang berada di lokasi kebun raya tersebut.
Kehadiran Dolly Pasaribu yang baru dua hari lalu dilantik menjadi Bupati Tapsel periode 2021-2024 di lokasi Menara Pandang menjadi daya tarik para pengunjung sehingga banyak diantara mereka yang berswa foto dengan pemimpin muda ini.
Dolly Putra Parlindungan Pasaribu kepada
Analisadaily.com mengatakan, kehadirannya di makam ayahandanya tersebut merupakan nyekar (ziarah) untuk memohon doa dan sekaligus mengenang karakter almarhum ketika hidup serta saat menjadi Bupati Tapanuli Tengah.
Menurutnya banyak tuntunan yang diberikan almarhum dalam menjalani pergaulan dengan lapisan masyarakat, menjadi pemimpin yang baik serta menempatkan diri dalam berbagai dinamika kehidupan.
"Saat beliau menjadi Bupati Tapteng, saya sudah remaja atau berumur 15 tahun sehingga banyak hal yang bisa dijadikan tuntunan dalam menjalani hidup," kata Dolly.
Dolly menyebut nilai-nilai yang didapatkan dari almarhum diantaranya, disiplin atau sangat perhitungan dengan waktu.
Kedua, tidak pernah membeda bedakan siapapun, semua beliau terima, semua beliau ajak untuk berteman, berdiskusi memilih mana yang terbaik dalam memperkaya khazanah untuk mengatasi suatu masalah.
"Beliau juga memiliki akses dari seluruh lapisan, baik sesama kolega, bawah bahkan kalangan atas. Prinsif-prinsif ayahanda inilah yang nanti akan saya bawa dalam memimpin Tapsel kedepan," sebutnya.
(HIH/EAL)