Pengusaha Keluhkan Pemadaman Listrik di KIM, PLN Akan Tambah Trafo

Pengusaha Keluhkan Pemadaman Listrik di KIM, PLN Akan Tambah Trafo
Kantor PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Para pelaku usaha di Kawasan Industri Medan (KIM) mengeluhkan pemadam listrik yang dilakukan PT PLN hari Minggu (7/3) kemarin.

Meski sudah ada pemberitahuan sebelumnya, pemadaman ini menyebabkan kerugian bagi para pengusaha.

Salah seorang pengusaha, Dicky Handy, menyebut pemadaman listrik itu disebabkan adanya pemeliharaan Trafo Daya 3 GI KIM yang memakan waktu hampir 10 jam.

"Semalam padam listrik dari jam 8 pagi sampai setengah 6 sore. Inikan jelas merugikan. Sebab tidak semua perusahaan memiliki genset. Kalaupun ada genset, itu tidak bisa mengcover operasi pabrik. Belum lagi biaya bahan bakarnya," kata Dicky kepada Analisadaily.com, Senin (8/3).

Dicky mengungkapkan hampir semua pengusaha di KIM menyesalkan pemadaman listrik yang masih terjadi.

"Harusnya PLN memiliki trafo cadangan untuk mengantisipasi jika ada perawatan seperti ini. Kalau pemeliharaan ini hanya setahun sekali ok lah, tapi yang kita khawatirkan kalau terjadi kerusakan mendadak pada trafo dan tidak ada cadangan trafo lagi, itu berarti harus menunggu sampai PLN bisa memperoleh trafo yang baru," sesalnya.

"Kita tidak tahu apa trafo itu ready stok di pasaran atau supplier atau pabrik. Kita tidak tahu perlu waktu berapa hari PLN bisa memperoleh trafo baru. Apalagi kalau terjadi di hari Sabtu, apakah harus menunggu sampai Senin saat PLN buka dan baru memproses pengadaan trafo baru," sambung Dicky.

Menurutnya perusahaan-perusahaan di KIM umumnya tetap beroperasi pada hari Minggu. Alhasil pemadaman listrik kemarin mengganggu tingkat produksi.

"PLN mati 9 jam lebih, itu membuat produksi terganggu, kapasitas produksi turun karena genset tidak bisa mengcover semua kebutuhan listrik perusahaan. Bahkan ada perusahaan yang tidak beroperasi kalau tidak ada PLN karena biaya BBM untuk mengoperasikan genset sangat mahal," tukasnya.

Dicky berharap ke depan kejadian serupa tidak terulang lagi agar para pelaku usaha tidak terus-terusan menanggung rugi. Selain itu dia juga mengimbau PT PLN agar segera mengadakan trafo cadangan guna mengantisipasi pemadaman listrik saat terjadi pemeliharaan.

Sementara Manager UPT Medan PT PLN (Persero) UIP3BS, Mohammad Azhar, ketika dikonfirmasi mengenai hal ini mengatakan, pemadaman itu karena pemeliharaan dua tahunan dalam kondisi tidak bertegangan atau padam dengan standar durasi pekerjaan 8 jam (08.00-16.00 WIB).

Pada saat pemeliharaan, sambungnya, dilakukan pengukuran kekuatan sambungan (tahanan kontak) pada peralatan hubung bagi kubikel 20 kV yang mensuplai listrik ke pelanggan dan ditemukan adanya sambungan yang kondisinya tidak normal sehingga dilakukan perbaikan dan penggantian material sambungan pada peralatan tersebut.

"Dengan adanya pekerjaan tambahan tersebut membutuhkan waktu tambahan penyelesaian pekerjaan pemeliharaan," ujarnya.

Azhar juga menyampaikan bahwa standarisasi pemeliharaan di PLN terdapat tiga tahapan, pengamatan visual (level 1), pengamatan/pengujian menggunakan peralatan saat kondisi operasi (level 2) dan pemeliharaan dalam kondisi padam seperti yang dilakukan pada trafo daya 3 KIM pada hari Minggu kemarin.

Menurutnya permasalahan yang menyebabkan penambahan waktu pemeliharaan ini tidak bisa dideteksi pada tahap pemeliharaan level 1 dan 2.

"PLN telah bergerak cepat memperbaiki permasalahan tersebut sehingga pemeliharaan telah selesai dan pada pukul 17.22 WIB trafo daya 3 KIM sudah beroperasi kembali," jelasnya.

Mengenai trafo cadangan, PLN telah merencanakan penambahan satu buah trafo untuk mengurangi beban atau pengalihan beban di daerah KIM.

"Tentu ke depannya PLN akan terus berusaha semaksimal mungkin dalam melayani energi ketenagalistrikan kepada seluruh pelanggan," pungkasnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi