Pertemuan penuh keakraban itu dihadiri para peternak dari Air Batu, Tinggi Raja, Mutiara, Siumbut-umbut, bahkan dari luar Asahan seperti Simalungun, Siantar dan Batubara.

Pertemuan yang berlangsung di rumah Koordinator PUSPA Kabupaten Asahan, Zulkarnain Nasution, sangat bermanfaat. Karena selain silaturrahmi, para peternak juga berbagai ilmu pengetahuan tentang ternak unggas, termasuk pengelolaan pakan alternatif yang terus dikembangkan oleh PUSPA.

Budidaya magot BSF menjadi pengetahuan yang sangat berharga disampaikan oleh Yudha Farm.

"Selain memenuhi kebutuhan pribadi, kami juga sudah bisa menyediakan baik magot fresh maupun telor magot," ungkap Yudha.

Begitu juga dengan Junaidi, salah seorang anggota TNI yang masih aktif dan telah berkali-kali berhasil membudidayakan magot.

"Saat ini saya sedang mengembangkan azola sebagai pakan alternatif unggas," ungkap Junaidi yang juga beternak ikan.

Sementara Zulkarnain mengucapkan terima kasih kepada seluruh peternak unggas yang tergabung dalam PUSPA karena telah hadir dalam kopdar di rumahnya.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peternak yang telah meringankan langkah untuk hadir di kediaman kami," ungkap Zulkarnain yang dengan tegas siap menyediakan bibit unggas baik itu KUB, AKA dan lain sebagainya.

Sebagai seorang yang berpredikat sebagai ASN, dirinya sangat menyenangi beternak unggas apalagi bisa membantu para peternak lainnya dalam mengatasi persoalan pakan dan penyakit.

"Silaturrahmi ini akan terus berjalan dengan informasi yang lebih berharga lagi," ungkap Zulkarnain.

(ALN/EAL)