
Gubsu dengan mantan atlet lempar pemegang rekor nasional Sukraj Singh. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi memotivasi para mantan atlet Sumut pada pertemuan di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur, belum lama ini.
Gubsu menegaskan, ia tidak sempat menjadi atlet berprestasi,tapi bisa merasakan perjuangan para atlet berprestasi. Edy bahkan menyebutkan, olahraga itu sama dengan peperangan. “Memenangkan sesuatu dengan menggunakan hati dan mental, itulah peperangan. Dan hal itu jugalah yang dihadapi para atlet,” jelas Edy. Ditegaskan, dalam hidup ini, apalagi di kondisi sulit seperti sekarang, yang dibutuhkan adalah nilai juang. Edy yakin, hal itu ada pada para patriot olahraga.
Karenanya Gubsu kurang sependapat jika ada mantan atlet mengeluh ini dan itu. “Kalian punya jiwa patriot. Harus ada usaha dan motivasi. Tidak boleh cengeng. Jangan pernah menyerah kapanpun dan dimanapun. Tunjukkan kepada dan para yunior kalian, bagaimana mereka bisa menjadi seperti kalian sebagai juara,” ujarnya. Saat memberi arahan, Gubsu juga memutar visualiasi mantan juara dunia atletik Derek Redmond yang saat laga final Olimpiade mengalami cedera otot. “Meski terasa sakit, ia tidak menyerah dan mundur. Rasa sakitnya tidak ia hiraukan, karena yang paling sakit pada dirinya adalah tidak bisa menyelesaikan lomba. Karenanya dengan dipapah pelatihnya, ia mengitari sintelban menyentuh garis finis. Semangat tidak pernah menyerah ini harus ada pada diri kita semua,” kata Gubsu. “Yakinlah, saya tetap perhatikan kalian. Bagi saya tidak ada istilah mantan atlet. Karenanya saya ingin kalian tetap berbuat sesuai kemampuan dan kalian miliki saat ini untuk Sumatera Utara tercinta,” ujarnya. Sebelumnya Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis memperkenalkan para mantan atlet yang hadir di pertemuan tersebut. John juga berharap para mantan atlet ini nantinya tetap memberi sumbangsih untuk kejayaan dan peningkatkan prestasi olahraga Sumut, khususnya menghadapi PON XXI/2024 di Sumut-Aceh. “Olahraga Sumut membutuhkan sport intelijen. Saya percaya para mantan atlet ini dapat melakoninya sekaligus menjadi talent scouting,” kata John sembari memaparkan rencana jangka pendek dan jangka KONI Sumut menghadapi PON XX/2021 Papua dan PON XXI/2024 Aceh-Sumut. John didampingi Wakil Ketua I-III Prof Agung Sunarno, H Sakiruddin dan Krishariyanto Pasaribu, Sekum Chairul Azmi Hutasuhut, Bendahara Agung Santoso dan Wakil Sekum Mesnan M Kes serta para Kabid, secara khusus meminta kepada Gubsu agar atlet dan pelatih Pelatda Sumut, paling lambar April ini seluruhnya sudah divaksin kareha hal itu merupakan syarat untuk bisa ikut PON Papua. Pertemuan diikuti para atlet berprestasi era 1980-an hingga 2000-an dari berbagai cabang olahraga, seperti Rudi Rinaldi, yang juga Sekdispora Sumut bersama beberapa atlet polo air lainnya seperti T Radek Iskandar, T Zainal Arifin, T Rinel, Dahliana (juara dunia pencak silat), Erwinsyah (raja tinju Kelas Ringan Indonesia), Josua Sinurat (gulat, peraih enam medali emas di empat pelaksanaan PON), Yan Pieter Napitupulu, Pulungan Sihom-bing (karate), Ariyani (taekwondoin), Suryati, Lidya tetalay. Selain itu juga hadir Heriyanto, Sandri Liong, Aldi Lukman, Darwis Taniwan, Dasman Tuah Simbolon, Hendrik Tarigan dan Mei Yulia Nengsih (Wushu), Suharto AD, Subono AT, Abdullah Lubis, Nasib Iwan (sepakbola), Minta Uli Sihaloho, Amna (Dayung) dan puluhan mantan atlet berprestasi Sumut lainnya.(BR)