Pedagang Ombus-ombus, Lili, saat mempersiapkan daganganya di Kawasan City Walk, Medan, Minggu (28/3). (Analisadaily/Christison Sondang Pane)
Analisadaily.com, Medan – Kesawan City Walk kini menjadi pusat kuliner di Kota Medan, dan setelah diresmikan pada Minggu (28/3), tanggapan dari para pelaku usaha yang berjualan di wilayah bersejarah itu pun mulai berdatangan.
Lili, salah satu pedagang, mengaku sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Medan yang telah membuka ruang bagi masyarakat untuk kembali menggeliatkan perekonomian di tengah wabah virus Corona yang masih ada hingga sekarang.
“Bagus sekali dibuat seperti ini, apalagi selama ini kita sudah susah karena terdampak Covid-19. Dengan adanya ini kita pasti sangat senang dan semoga ini menjadi baik kedepannya,” kata Lili, yang saat ini sudah berusia 33 tahun itu saat ditemui di lokasi dagangannya.
Perempuan yang datang dari Medan Johor juga menjelaskan, ia sudah bergadang Ombus-ombus selama lima tahun, dan membuka dua tempat usaha. Hanya saja, karena pandemic Covid-19 melanda, ia pun terpaksa menutup salah satu tempat usahanya di Tanjung Selamat.
“Usaha seperti ini masih dua, dan Insya Allah setelah lebaran Idul Fitri nanti kita bisa buka,” tutur pedagang yang datang dari Medan Johor itu.
Adip, salah satu pegadang di Kesawan City Walk saat berada di lokasi usahanya di Jalan Guangzhou. Analisadaily/Christison Sondang Pane
Tidak jauh berbeda, apresiasi juga disampaikan Adip. Menurut dia, upaya yang dilakukan ini sangat membantu perekonomian masyarakat dan mem-branding Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu sendiri.
Adip berharap, hal ini bisa berjalan terus menurus, sehingga nantinya menjadi ikon Kota Medan yang baru.
“Selama ini kan yang ada Ramadan Fair dan itu kan hanya satu kali setahun. Nah, saya harap ini berjalan terus dan menjadi kawasan wisata yang baru di Kota Medan. Jika itu terjadi maka akan mudah untuk mendatangkan wisatawan untuk datang ke sini,” kata pria berusia 23 tahun itu saat ditemui sedang mempersiapkan dagangannya di Jalan Guangzou.
Begitu juga dengan Novandi, Pemilik Sisi Kiri mengatakan, sebagai pelaku usaha tempat ini sangat baik, dan diharapkan Pemko Medan bisa mengelola dengan baik lagi.
“Saya harap, nantinya ini dikelola dengan baik sehingga menjadi lokasi wisata kuliner yang menarik, terutama bagi warga Kota Medan,” kata pria asal Marendal, yang lokasi daganganya ditemui Bobby Nasution.
Namun dia berharap, model pembayaran menggunakan cashless atau nirtunai agar lebih banyak disosialisasikan, karena masyarakat Kota Medan itu masih banyak belum mengetahui caranya.
“Masih banyak yang kurang paham dalam penggunaannya, jadi kita harap agar model itu gencar disosialisasikan,” kata pria berusia 22 tahun itu.
(CSP)