Kapolri dan Panglima TNI menjenguk korban ledakan di gerbang Gereja Katedral Makassar (Antara)
Analisadaily.com, Makassar - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi keberanian sekuriti (petugas keamanan) Gereja Katedral Makassar yang menghalangi pelaku bom bunuh diri agar tidak masuk ke dalam gereja.
"Kami merasa prihatin, sekarang (sekuriti-red) sedang dirawat di rumah sakit Polri karena lukanya dan semoga lekas sembuh," kata Listyo Sigit, dilansir dari
Antara, Senin (29/3).
Pasca ledakan di depan gerbang Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) pagi, Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto langsung meninjau lokasi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam tinjauan tersebut, Kapolri dan Panglima menyempatkan diri mengunjungi korban ledakan bom yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Makassar.
Listyo menyebut bahwa ada dua orang korban luka yang sudah selesai menjalani operasi.
"Kondisi korban sudah sadar dan bisa diajak bicara," kata mantan Kabareskrim Polri itu.
Menurutnya pelaku bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, berasal dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina," ungkap Listyo.
Sementara pelaku bom bunuh diri yang tewas berjumlah dua orang terdiri atas laki-laki dan perempuan.
"Pelaku yang meninggal dunia ada dua orang, laki-laki dan perempuan," sebutnya.
Mantan Kapolda Banten itu menyebutkan inisial pelaku berjenis kelamin laki-laki yakni L. Sementara untuk pelaku perempuan masih diidentifikasi.
Kapolri pun meminta masyarakat agar tenang dan tidak panik terkait aksi bom bunuh diri. Masyarakat diminta tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa.
"Kami TNI-Polri akan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono mengatakan dua pelaku bom bunuh diri datang menggunakan sepeda motor metik dengan nomor polisi DD 5984 MD berboncengan hendak masuk ke dalam gereja.
Petugas sekuriti gereja yang mencurigai kedua pelaku lalu menghalanginya masuk ke dalam gereja, tak lama setelah itu terjadi ledakan.
Ledakan dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.20 WITA. Data awal menyebutkan dua korban meninggal diduga pelaku bom bunuh diri dan 20 orang dari masyarakat umum serta sekuriti mengalami luka-luka.
Laporan dari Makassar menyebutkan ada sejumlah petugas keamanan (sekuriti) gereja yang terluka, salah satunya berusaha menghadang pelaku masuk dalam gereja.
Korban petugas keamanan (sekuriti), diketahui bernama Cosman, mengalami luka bakar serius pada bagian wajah.
Petugas keamanan lainnya bernama Daeng Tampo (60), saat kejadian berada jauh dari lokasi ledakan, tapi juga terluka mengalami gagal pendengaran dampak dari ledakan bom tersebut.
(EAL)