Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, memberikan keterangan terkait aksi terorisme di Gereja Katedral, usai melaksanakan doa bersama, Senin (29/3). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengecam dan mengutuk aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Menurut dia, hal tersebut merupakan perbuatan dengki dan zalim.
"Ini akibat Tuhan belum mengambil Covid-19 dari dunia ini, karena masih ada orang yang dengki dan zalim yang tidak baik kepada orang lain," katanya kepada wartawan di rumah dinas Gubernur di Kota Medan, Senin (29/3).
Kata dia, seluruh agama tidak ada mengajarkan untuk menyakiti orang lain dengan melakukan aksi terorisme tersebut.
"Apapun agamanya, pastinya tidak mengizinkan menyakiti orang lain," ucapnya.
Ia pun mengimbau dan mengajak seluruh warga di Sumatera Utara untuk bersama-sama memerangi seluruh aksi terorisme dan selalu meningkatkan dan memperketat kewaspadaan.
"Untuk itu kita tetap berhati-hati, bom, teror musuh kita bersama," imbaunya.
Ledakan bom di pintu gerbang Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi. Pada saat ledakan terjadi, umat di dalam gereja baru saja selesai melaksanakan Misa Minggu Palma.
Di lokasi ledakan, yang diduga bom bunuh diri, ditemukan potongan tubuh dengan kondisi mengenaskan, badannya hancur beserta sepeda motor yang dikendarai.
Atas kejadian itu, dilaporkan ada 14 orang korban luka termasuk petugas gereja dan jemaat yang dirawat di 3 rumah sakit, sementara potongan jenazah pengebom bunuh diri masih diselidiki identitasnya.
Polisi mengatakan pelaku adalah dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor dan ingin menerobos masuk ke dalam gereja.
(JW/CSP)