Ratusan Peserta 'Bertarung' Ikuti Seleksi Anggota PWI Sumut

Ratusan Peserta 'Bertarung' Ikuti Seleksi Anggota PWI Sumut
UKW yang diadakan PWI Sumut di Gedung Parada Harahap, Jalan Adi Negoro Medan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pandemi Covid-19 secara global termasuk di Indonesia pada kenyataannya mampu merusak industri perbankan nasional. Tingkat kesulitan yang dihadapi perbankan nasional melebihi krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998.

"Tapi Alhamdulillah, Bank Sumut survival. Artinya, daya tahan Bank Sumut dalam menghadapi dampak Covid-19 ini masih lebih tinggi dibanding bank-bank lain pada umumnya," ungkap Kepala Pemasaran Kantor Pusat PT Bank Sumut, Ramadhan Muda Siregar, di hadapan 104 wartawan yang mengikuti Ujian Seleksi Calon Anggota Muda dan Kenaikan Status Anggota Biasa Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Utara di Balai Wartawan Parada Harahap, Jalan Adi Negoro No. 4 Medan, Sabtu (3/4).

Ketua PWI Sumut, Hermansjah, memaparkan peserta seleksi penerimaan calon anggota PWI Sumut datang dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Menurutnya sebagian besar peserta yang ikut merupakan wartawan kompeten hasil UKW PWI yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu.

Sementara Ramadhan Muda Siregar, alumni Fakultas Teknik Sipil USU yang telah mengabdi di Bank Sumut selama 17 tahun itu bertindak sebagai narasumber mewakili Direktur Utama Bank Sumut dengan topik bahasan Peran Bank Sumut di Masa Pandemi Covid-19.

Dalam kesempatan itu Ramadhan Siregar mengungkapkan pertumbuhan rata-rata perbankan nasional selama pandemi tidak begitu signifikan. Sedangkan Bank Sumut bisa mencapai 5,5 persen di tahun 2020.

"Laba Bank Sumut pada tahun 2019 mencapai 545 miliar, sedangkan pada tahun 2020 mencapai 515 miliar. Hanya mengalami penurunan sedikit," imbuhnya.

Relaksasi

Menurut Ramadhan Siregar, salah satu kesulitan yang dihadapi perbankan adalah menagih utang dari deditur akibat pandemi Covid-19 sehingga kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah relaksasi pembayaran kepada debitur dan Bank Sumut juga melakukan relaksasi.

"Untuk memperkuat potensi pengelolaan keuangan, Bank Sumut telah menerapkan Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP) bekerjasama dengan seluruh Pemkab dan Pemko sebagai implementasi kebijakan pemerintah menerapkan transaksi non tunai. Dari ETP ini bisa melayani masyarakat daerah dalam pembayaran pajak maupun retribusi lainnya," ujar Ramadhan.

Bank Sumut, sambungnya, pada tahun 2021 ini memproyeksikan kredit modal kerja mencapai Rp 6,7 triliun meskipun modal kerja di awal tahun masih tertekan akibat pandemi Covid-19.

"Untuk pencapaian target tersebut, Bank Sumut akan meningkatkan penetrasi kredit dengan mengedepankan sikap kehati-hatian," tukasnya.

(HERS/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi