Gubsu Kukuhkan Mukhtar Sebagai Ketum DPP Aceh Sepakat

Gubsu Kukuhkan Mukhtar Sebagai Ketum DPP Aceh Sepakat
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengukuhkan Mukhtar sebagai Ketum DPP Aceh Sepakat (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Musapat (DM) Aceh Sepakat masa bakti 2021-2026 resmi dikukuhkan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, di Balai Raya Aceh Sepakat, Jalan Mengkara, Medan, Senin (5/4).

Komposisi dan personalia pengurus harian DPP Aceh Sepakat masa bakti 2021-2026 dengan posisi Ketua Umum (Ketum) dijabat oleh Mukhtar. Sedangkan pada posisi ketua-ketua di antaranya M. Boy Arsyad, Mahyani Muhammad, Saifuddin AW, Arbie Abdul Gani dan Armein Rusdin Jusuf.

Untuk posisi Sekretaris Umum (Sekum) diamanahkan kepada Azwir Agus, dengan beberapa sekretaris yaknk Idris Johan, Abdul Wahi, Agam I Sandan, Abdul Aziz dan Abdullah M. Amin.

Kemudian untuk Bendahara Umum (Bendum) dijabat Abdullah Basyah dan bendahara Ullul Azmi.

Sementara untuk komposisi dan personalia pengurus harian dan anggota DM Aceh Sepakat masa bakti 2021-2026 posisi Ketum dijabat Sabri Basyah dengan ketua-ketuanya Joefly Joesoef Bahroeny, Nasruddin Noer, Ramzie Tharfie dan M. Nur Abubakar.

Pada posisi Sekum ada nama Suriadin Noernikmat dengan sekretaris-sekretaris Suardy Jusuf, Ali A. Jusni, T. Bustami Usman dan Rudi Rudolf.

Usai dikukuhkan, Ketum DPP Aceh Sepakat masa bakti 2021-2026, Mukhtar, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumut yang telah berkenan mengukuhkan kepengurusan Aceh Sepakat Sumatera Utara.

“Ke depannya kami ingin menciptakan Aceh Sepakat yang Bermarwah yang bila dipanjangkan memiliki arti Bersatu, Bermartabat, Ukhuwah dan Harmoni. Gubsu pernah berpesan tolong besarkan Aceh Sepakat, dan kembalikan kejayaannya seperti masa lalu, ini pesan luar biasa. Hal ini akan kami jadikan program kerja utama untuk menyatukan tokoh masyarakat Aceh di Sumut,” ujar Mukhtar.

Pasca pengukuhan dan legitimasi dari Pemerintah Provinsi Sumut, Mukhtar menegaskan Aceh Sepakat akan langsung bekerja.

“Dengan pengukuhan hari ini kita memotivasi bisa kembali program kerja bersama, merajut kembali masyarakat Aceh di Sumut. Bagaimana masyarakat Aceh Sepakat itu bisa sepakat. Ini harapan kita bersama,” tuturnya.

“Kami memohon dukungan Bapak Gubsu dan masyarakat agar terus mendukung Aceh Sepakat,” terang Mukhtar.

Menurutnya, Aceh Sepakat merupakan organisasi sosial untuk meningkatkan ukuwah dan mempererat tali silaturrahmi serta tidak memganut sesuatu aliran politik.

“Beda pendapat adalah hal yang wajar. Ini harus dipahami. Yang penting hati kita tetap harus bisa bersatu,” sebutnya.

Mukhtar menyatakan, jadilah Pengurus DPP Aceh Sepakat sebagai ladang amal. “Mari kita buatkan sejarah, bahwa orang Aceh bisa sepakat dan bersatu, sehingga bisa menjadi contoh kepada Ormas-ormas yang lain,” pungkasnya.

Sementara itu Edy Rahmayadi usai pelantikan mendukung apa yang dikatakan Ketum DPP Aceh Sepakat. Menjadi pengurus DPP Aceh Sepakat merupakan ladang ibadah.

“Ini adalah ladang ibadah, lebih dari segala-galanya. Saya berharap. Karena saya kecil Aceh Sepakat sudah lahir, lebih tua dari usia saya. Durhaka sekali orang-orang yang lahir setelah itu malah ingin merusak Aceh Sepakat,” ujar Edy.

Edy juga meminta agar Aceh Sepakat solid. ”Kedua orang Aceh ini harus ada esprit corps, kalau ada orang Aceh mengganggu orang lain, tidak makan, itulah tugasnya. Dijaga marwahnya. Kemudian yang ketiga saya yakin dan percaya pak Mukhtar ini tak capek dia, tak susah untuk memimpin orang-orang yang memiliki skill, saya baca ada yang professor ada yang doktor,” tegasnya.

“Kepada Aceh Sepakat apa yang hendak dilakukan, buat lah yang terbaik untuk masyarakat,” pungkas Edy.

Sementara untuk Anggota DM ada sebanyak 25 orang diantaranya Yusuf Hanafiah Said Umar, T. Bahri Anwar Johan, Hasballah Thaib, Abdullah Jamil, Bustami Syam, Muchtar Kasim, Abdul Mukti Mansyari, Muzakkir, Humaizi, Ratna Akbari Ganie, Muhammad Yusni, Natsir Amin.

Kemudian Fauzi Hasballah, Irfan Mutyara, Rusli Ranie, Subarni A Gani, Subianto Rushid, Djamaluddin, Hanafiah Sati, M. Daud Ibrahim, Hanafiah Sufi, Muchtar Abdullah, Teuku Jamaluddin Aphusy, Abdul Wahab Yahya.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi