Inaca: Penerbangan Domestik Mulai Bangkit Awal Tahun 2022

Inaca: Penerbangan Domestik Mulai Bangkit Awal Tahun 2022
Ketua Umum Inaca, Denon Prawiraatmadja (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak dari Pandemi Covid-19. Data Internasional Civil Aviation Organization (ICAO) menunjukkan, pada tahun 2020 terjadi penurunan penumpang 59-60%.

Sedangkan data The Internastional Air Transport Association (IATA), menyebutkan, maskapai mengalami penurunan pendapatan sebesar 54.7% pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019.

Indonesia National Air Carriers Association (Inaca) bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) berinisiatif membuat Inaca White Paper, mengkaji proyeksi pemulihan transportasi udara untuk mengetahui proyeksi pemulihan sektor penerbangan menuju normal baru dan untuk mengetahui kebijakan dan regulasi yang diperlukan dalam mendukung pemulihan sektor penerbangan.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat membuka secara virtual webinar yang bertema 'Aviation Recovery Projections' menyampaikan apresiasi atas usaha yang dilakukan oleh Inaca dan Unpad dalam memberikan gambaran terkait proyeksi pemulihan sektor penerbangan sehingga dapat menjadi acuan bagi semua pihak untuk menyongsong kenormalan baru.

"Sebelum pandemi Covid-19 terjadi, penerbangan di tanah air maju pesat. Namun sekitar Maret 2020 perlahan-lahan terjadi penurunan penumpang cukup drastis. Tetapi kita optimis, seiring upaya pemulihan melalui pemberian vaksin dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, maka transportasi udara akan segara kembali seperti sediakala," kata Budi di Jakarta, Kamis (15/4).

Untuk itu, Menhub mengajak seluruh unsur sektor transportasi udara beradaptasi dengan aktivitas baru untuk mencegah penularan kembali Covid-19. Menhub yakin, operator maskapai anggota Inaca, telah menjalani prosedur dan protokol kesehatan dengan baik dan cermat.

Bahkan dirinya mendapat laporan kalau maskapai di tanah air telah mempunyai strategi menghadapi adaptasi kebiasaan baru, dan telah di kolaborasikan dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.

"Saya juga meminta Inaca tidak hanya meningkatkan kolaborasi dengan regulator transportasi di dalam negeri, namun saya harapkan dapat berkerjasama dengan organisasi global seperti ICAO atau dengan IATA dengan memfokuskan kerjasama pada pengembangan protokol kesehatan sehingga hal ini dapat membangkitkan bisnis sektor penerbangan dalam waktu yang tidak lama lagi," kata Budi.

Ketua Umum Inaca, Denon Prawiraatmadja menjelaskan, kajian Inaca White Paper berupa proyeksi pemulihan industri penerbangan, berdasarkan hasil pembahasan dengan pihak eksternal melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dilakukan bulan Februari-April 2021.

"Kita ketahui bahwa, kinerja penerbangan tahun 2020 merosot tajam dibanding tahun 2019. Seperti traffic movement turun 43% dari 2,1 juta menjad 1,2 juta, penumpang turun 70% dari 91,6 juta menjadi 35,4 juta, dan angkutan kargo turun 65% dari 1,1 juta menjadi 429 ribu ton. Di sektor pariwisata, Wisman turun 71% dari 16 juta menjadi 4,6 juta wisman," katanya.

Karenanya, kata Denon, melalui Inaca White Paper, di samping memberikan gambaran sekaligus langkah yang tepat untuk membangkitkan kembali sektor penerbangan, pihaknya juga memberikan informasi terkait aspek-aspek kekuatan dan peluang apa saja yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan dan pemulihan industri.

"Kajian ini diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan, pemerintah dan maskapai penerbangan, serta para stakeholder penerbangan lainnya, dalam menyusun berbagai strategi dan intervensi untuk memulihkan sektor penerbangan selama dan pasca pandemi Covid-19," katanya.

Tim Riset Inaca White Paper, yang juga Pakar dan Peneliti Hukum Penerbangan dan Pembiayaan Pesawat Udara Unpad, Prita Amalia menjelaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah kajian proyeksi pemulihan sektor penerbangan.

Diantaranya melalui aspek kesehatan terkait pengaturan vaksin dan pendistribusiannya, lalu aspek stimulus ekonomi terkait dukungan pemerintah untuk sektor transportasi udara dan aspek kebijakan yang terkait regulasi pembatasan pergerakan orang dan regulasi yang berkaitan dengan kapasitas penerbangan.

"Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, pemulihan sektor penerbangan diprediksi akan mulai membaik pada awal tahun 2022 untuk penerbangan domestik dan akhir tahun 2023 untuk penerbangan internasional. Untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan dan regulasi sebagai strategi pemulihan sektor penerbangan, seperti bantuan fiskal untuk pengurangan beban operasional," katanya.

Prita juga menegaskan, bangkitnya sektor transportasi di Indonesia merupakan tanda bangkitnya perekonomian Indonesia. Karenanya, vaksinasi merupakan game changer pemulihan sektor penerbagan di Indonesia.

"Sehingga diperlukan adanya kebijakan atau regulasi untuk mengakselerasi program vaksinasi sehingga herd immunity masyarakat bisa segera terbentuk dan terciptanya aktifitas masyarakat yang juga dapat mendukung sektor penerbangan," tandasnya.

(TRY/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi