Mantan Gubernur Aceh, Syamsudin Mahmud (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Innalillahi Wainna Ilaihi Raji'un. Mantan Gubernur Aceh, Syamsudin Mahmud, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Sabtu (22/5) sekitar pukul 11.00 WIB.
Gubernur Aceh ke-14 itu meninggal dunia saat dalam perawatan di RSUDZA akibat terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan mengalami penyakit komplikasi yang dideritanya selama ini.
Pemerintah Provinsi Aceh menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Syamsuddin Mahmud.
"Innalillahi Wainna Ilaihi Raji'un. Atas nama pribadi, keluarga, pemerintah Aceh dan seluruh masyarakat Aceh kami menyampaikan duka mendalam," kata Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dalam keterangan yang disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, di Banda Aceh, Sabtu (22/5).
Nova berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.
Nova menyebut almarhum Syamsuddin Mahmud adalah tokoh Aceh yang sangat besar jasanya dalam membangun Serambi Makkah.
"Karena itu, meninggalnya beliau menjadi suatu kehilangan besar bagi masyarakat Aceh," ujarnya.
Tak lupa, Nova mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk menyampaikan doa kepada almarhum.
"Mari sama-sama kita mengirimkan doa, Insya Allah almarhum mendapatkan balasan syurga dari Allah," imbaunya.
Sementara Direktur RSUDZA, Isra Firmansyah, membenarkan meninggalnya mantan Gubernur Aceh, Syamsuddin Mahmud, saat dirawat di RSUDZA.
"Beliau menderita penyakit komplikasi dan juga menderita Covid-19," ujar dr. Isra Firmansyah.
Menurutnya pelaksanaan salat jenazah terhadap almarhum berlangsung pada pukul 12.00 WIB di halaman parkir belakang RSUDZA dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Menurut keterangan salah seorang keluarga, almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya, Gampong Lada Kecamatan Mutiara, Pidie dan langsung diberangkatkan ke pemakaman usai prosesi pelepasan dari RSUDZA Banda Aceh.
Prof. Dr. Syamsudin Mahmud, M.Si adalah Gubernur Aceh periode 1993-2000. Beliau diangkat sebagai Gubernur Aceh menggantikan Ibrahim Hasan.
Ia juga pernah menjabat Rektor Universitas Syiah Kuala dan Kepala Bappeda Aceh.
(MHD/EAL)