"Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada setiap dukungan penggemar Ukraina untuk momen bersejarah ini. Para pemain bermain untuk suporter. Kami sangat senang," kata Sheva dilansir dari Sports Mole.

"Sangat sulit untuk sampai ke sini tetapi diaspora kami sangat mendukung kami. Mayoritas dari orang-orang itu bekerja dan saya pikir mereka mungkin telah menghabiskan uang terakhir yang mereka miliki untuk datang ke permainan ini," tuturnya.

"Kami mendengar Anda, terima kasih banyak atas dukungan ini dan salam untuk seluruh Ukraina, kepada presiden kami atas dukungannya atas dukungan seluruh Ukraina, kami tahu bahwa mereka mengawasi dan mendukung kami," tambahnya.

Pada laga itu, dua gol anak asuh Shevchenko masing-masing dicetak oleh Oleksandr Zinchenko (27') dan Artem Dovbyk (120+1'), sedangkan gol tunggal Swedia dicetak Emil Forsberg (43').

?? All-time top scorer for national team
? First coach to take Ukraine to EURO last 8

?? Andriy Shevchenko ???#EURO2020 pic.twitter.com/nR1WvIx2PV

— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 29, 2021

Pelatih Swedia, Janne Andersson mengatakan, babak pertama timnya memiliki peluang tetapi lawan berhasil memimpin. Anak asuhnya menyamakan kedudukan sebelum turun minum, dan di babak kedua pemainnya memiliki empat peluang yang sangat bagus termasuk membentur tiang dan mistar gawang.

"Rasanya kami akhirnya akan mencetak gol, tapi sayangnya kami tidak melakukannya," kata Andersson.

Namun pada saat laga, ada peluang bagi timnya untuk mendapatkan penalti, tapi itu tidak terjadi.

"Rekan-rekan saya di tribun memberi tahu saya bahwa itu adalah kartu merah. Itu adalah wasit yang sangat berpengalaman. Saya belum melihatnya tapi saya pikir itu mungkin benar," ujarnya.

(CSP)