Wisuda yang berlasung di halaman UNA dihadiri Kepala LLDIKTI Wilayah I Sumatera Utara yang diwakili Sekretaris Dr. Mahriyuni M.Hum, Bupati Asahan diwakili Sekda John Hardi Nasution, Ketua Pembina Yayasan UNA Syarifullah Harahap, Ketua Yayasan Mapilindo, Rektor Prof. Dr. Tri Harsono dan seluruh anggota senat serta para dosen.

"Meskipun wisuda ini berlangsung secara offline, namun protokoler kesehatan tetap dijaga dengan ketat," ungkap Humas UNA yang ditemui di lokasi.

Mulai dari pintu masuk telah dilakukan pemeriksaan, termasuk melintasi ruangan yang memiliki disinfektan, pengukuran suhu tubuh dan setiap wisudawan tetap menggunakan masker serta menjaga jarak.

"Semuanya telah kita siapkan," ungkap Pembantu Rektor III, Ir. Ansharuddin Harahap.

Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni itu juga menyebutkan wisuda tahun ini ada tiga mahasiswa yang dinilai cukup berprestasi karena berhasil memperoleh nilai tertinggi yaitu Jian Maulana dengan nilai 3,90 berasal dari Prodi Agroteknologi.

Kemudian Dicky Wahyudi Pratama dengan IPK 3,84 berasal dari Prodi Pendidikan Matematika dan Siti Khadijah dengan IPK 3,52 dari Prodi Bahasa Sastra Indonesia.

Sementara itu Ketua LLDIKTI Wilayah I Sumatera Utara, Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik melalui Sekretaris Dr. Mahriyuni memberikan apresiasi kepada UNA.

Menurutnya, sebagai perguruan tinggi swasta yang berada di daerah, UNA telah melakukan proses akademik yang baik dan menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi.

Bahkan, sambungnya, capaian kinerja dan reputasi UNA telah memberikan kontribusi nyata dalam pemenuhan indikator kinerja LLDikti Wilayah I Sumatera Utara.

"Terimakasih kami ucapakan kepada UNA yang telah memberikan kontribusi pemenuhan indikator itu," ungkapnya yang disambut tepuk tangan dari undangan.

Demikian pula Rektor Prof Dr Tri Harsono mengingatkan kepada seluruh wisudawan untuk tidak puas dengan jenjang pendidikan yang diperoleh.

"Lanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi, S2 bahkan S3," ungkap Rektor.

Apalagi di tengah era revolusi industri 4.0 yang semuanya serba digital, di tengah kondisi pandemi Covid19, pihaknya telah menggabungkan sistem perkuliahan tatap muka dan daring.

"Tentu proses pencapaian target perkuliahan tidak maksimal, namun para wisudawan dipastikan bisa untuk mengembangkan melalu proses belajar dan belajar," sambungnya.

Sementara Bupati Asahan melalui Sekda, John Hardi Nasution, mengingatkan mahasiswa yang saat ini sudah menyandang gelar akademik sebagai sarjana akan memiliki tanggungjawab yang lebih besar.

"Masyarakat sangat membutuhkan pemikiran-pemikiran saudara yang telah berhasil menyelesaikan proses akademik," ujar John.

Oleh karenanya dia mengucapkan selamat dan berharap semoga ilmu yang diperoleh selama ini bisa diaplikasikan ke tengah-tengah masyarakat.

(ALN/EAL)