Tenaga Medis Terima SMS Kasar dari Oknum Dokter RSUD Sidikalang

Tenaga Medis Terima SMS Kasar dari Oknum Dokter RSUD Sidikalang
Ilustrasi (Pixabay)

Analisadaily.com, Sidikalang - Kepala Bagian Farmasi RSUD Sidikalang, Kabupaten Dairi, berinisial EH mengaku menerima pesan singkat (SMS) kasar dari dr Haposan Situmorang yang bertugas di lembaga tersebut, Senin (12/7).

Pesan itu diterima saat EH dan keluarga sedang menjalani perawatan atau isolasi di tempat bekerjanya. Mereka terpapar Covid-19. EH menyebut, tidak menyetujui permintaan obat yang diajukan Haposan. Pasalnya, obat itu hendak dikirim ke Maluku.

Menurutnya, obat di RSUD Sidikalang diperuntukkan untuk melayani pasien di unit ini. Dia sudah diingatkan seorang dokter spesialis agar jangan sesekali mempermainkan obat, terkhusus di situasi Covid-19.

“Saya dihubungi Haposan untuk minta obat anti virus, sore itu. Pembicaraan melalui telepon. Saya tidak bersedia. Saya tidak mau membuat laporan fiktif atau pengeluaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya, Selasa (13/7).

Tak lama kemudian, Direktur, Sugito Panjaitan meneleponnya agar memberi obat itu. Kembali, EH menolak. Apalagi, Sugito sudah menandatangani surat pernyataan, tidak akan memperjualbelikan obat dan alat pelindung diri. Belakangan, EH menerima SMS sebanyak 3 kali dari Haposan.

“Sudah lebih hebat kau dari direktur ya. Kapan kau tidak b**a* malam akan terpeleset kau. Sdh kutandalah kau. Orang rs saja kau bikin gitu. Dokter lagi dan direktur lagi tidak kau hargai. Kapan kau dan keluargamu ngak perlu samaku. Akan kubalas. Ingat!!!!” begitu bunyi SMS pertama.

Pesan kedua berbunyi, “Karena sifatmu yg sok hebat dan angkuh makanya terjadi padamu.” Selanjutnya, pesan ketiga berisi, “Terkutuklah orang yang mempersulit orang lain.”

EH mengutarakan, dirawat bersama suami dan 2 anaknya sejak Senin (5/7). Diprediksi, dia kena Covid-19 sepulang menjemput obat dan Alat Pelindung Diri (APD) dari Medan, Jumat (25/6) pukul 02.00 WIB.

“Kami bongkar barang sampai pukul dua lagi,” kata EH.

Terpisah Haposan membenarkan meminta obat dari EH tetapi tidak dilayani. Dia merasa dipersulit, apalagi dirinya orang dalam. Padahal, direktur sudah menyetujui.

“Pinjam boleh beli juga boleh,” kata Haposan yang juga mantan Direktur RSUD Sidikalang itu.

Awalnya, Haposan menerangkan, obat itu untuk anaknya. Ditanya di mana posisi? Haposan menerangkan, “Di sini.” Beberapa menit kemudian, Haposan menjelaskan, obat itu untuk anaknya di Indonesia Timur.

“Sudah ada dari Kemenkes,” kata Haposan.

Dibenarkan, dia mengirmkan 3 SMS ke EH. Ditanya apakah etis kirim pesan sedemikian, Haposan menyebut, “Itu karena mempersulit.”

(SSR/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi