Owner Yoen Abadi, Sri Wahyuni Nukman, menunjukkan Gula Aren Tulen (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Gula aren selama ini dijual dalam bentuk padat. Kali ini dengan inovasi terbaru, Yoen Abadi, UMKM di Kota Medan menciptakan gula aren cair di tengah pandemi Covid-19.
Owner Yoen Abadi, Sri Wahyuni Nukman mengatakan, ide untuk gula aren cair yang diberi merek Gula Aren Tulen ketika berkunjung ke petani aren di Namu Sira-Sira, Langkat, sekitar 5 bulan lalu.
“Saai itu, kunjungan berangkat dari keresahan petani di sana yang kesulitan memasarkan produknya di masa pandemi Covid-19,” kata Sri, Rabu (8/9).
Dalam kunjungan tersebut, Sri mengaku menangkap peluang bisnis untuk menghasilkan suatu produk yang bisa dikonsumsi khalayak ramai, tapi juga menyehatkan.
“Gula aren ini sebelum dicetak, mirip dodol. Saat dalam kondisi cair, saya coba, ternyata gula aren cair ini benar-benar alami,” ucapnya.
Sri lalu kerja sama petani untuk menghasilkan produk gula aren cair. Sebelum dijual dengan merek Gula Aren Tulen, petani memas kemudian Yoen Abadi mengemas.
“Tujuannya untuk bantu petani, lalu kita juga ada pasarkan lewat medsos,” sebut Sri, yang juga Ketua Forum Daerah (Forda) Usaha Kecil Menengah Sumut.
Gula Aren Tulen dijual dengan harga Rp 70.000 per botol, dan isinya 700 gram. Respons positif masyarakat menjadikan Sri terus semangat untuk terus memproduksi.
“Setahu kita, baru pertama gula aren cair dari UMKM, sebelumnya ada tapi pabrikan. Harapan kita, semoga bisa menjadi merek produk Sumut, dan oleh-oleh,” harapnya.
Sri menyebut, khasiat dari gula aren cair sendiri seperti memelihara kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh, serta antioksidan alami. Sedangkan kandungan dalam gula aren cair yaitu zinc, serat inulin, magnesium, kalori, dan nutrisi.
“Sekarang, saya jadikan gula aren cair ini sebagai pengganti gula putih. Keluarga di rumah juga konsumsi gula aren cair,” Sri menandaskan.
(JW/RZD)