Ilustrasi (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Irman Oemar mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di Sumatera Utara sudah semakin membaik dan mulai terkendali.
“Penanganan Covid-19 memang semakin membaik, ditandai dengan penurunan angka kasus positif dan aktif, yang diikuti penurunan persentase keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19,” kata Irman, yang juga Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut.
Sampai dengan tanggal 7 September 2021, kata Irman, tercatat kasus positif kumulatif di Sumut telah mencapai 99.854 kasus, meningkat 448 kasus dibanding hari sebelumnya. Sedangkan kasus sembuh mencapai 80.727 atau bertambah 1.717 kasus.
Dengan demikian, kasus aktif turun 1.309 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kumulatif di Sumut menjadi 16.608 kasus.
Indikator penting lainnya adalah positivity rate Covid-19 Sumut yang terus menurun hingga 8,31 persen. lebih kecil dari capaian nasional yang masih berkisar 10,51 persen.
Dengan tren yang terus konsisten, dimungkinkan positivity rate Sumut akan terus menurun hingga dibawah standar WHO, yaitu dibawah 5 persen.
Menurut Irman, perbaikan kondisi penanganan Covid-19 di Sumut saat ini patut disyukuri, namun perbaikan kondisi ini jangan sampai membuat semua orang lengah. Sebab, kasus Covid-19 yang mulai melandai biasanya diikuti tingkat kedisiplinan protokol kesehatan (Prokes) masyarakat yang juga menurun.
"Belajar dari pengalaman kita sebelumnya di gelombang pertama dan kedua, lonjakan kasus justru terjadi pada saat kasus sudah turun. Fase ini berat, karena kedisiplinan kita menerapkan Prokes diuji ketahannannya,” kata dia.
Untuk itu, kata Irman, sangat diharapkan kerja sama dari seluruh lapisan, baik pemerintah dan unsur masyarakat, untuk tidak kendur guna mempertahankan situasi yang mulai terkendali ini. Agar lonjakan kasus Covid-19 tidak terjadi lagi.
"Pak Gubernur dan Wagub di setiap kesempatan juga mengimbau agar kita selalu disiplin protokol kesehatan, dan upayakan agar segera vaksin. Sebab itulah cara yang paling realistis dan efektif untuk mengakhiri pandemi ini," tambah Irman.
(JW/CSP)