Salah satu yang terkena dampak pohon tumbang adalah Pondok Pesantren Saifullah di Desa Batu Gemuk. Asrama putri di pesantren tersebut mengalami kerusakan berat setelah pohon kuini berukuran besar menimpa atapnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Saifullah, Kyai Amir Panatagama, mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat para santri sedang melakukan salat Isya berjemaah di masjid.

"Hujan deras diiringi dengan angin kencang menerpa kawasan pesantren. Diduga tidak kuat menahan kencangnya angin, pohon kuini berusia sekira 25 tahun itu patah pada bagian pangkal pohon dan menimpa gedung asrama putri," kata Kyai Amir, Jumat (10/9).

Pohon tersebut, sambung Amir, menimpa satu gedung asrama. Namun karena rangka atap gedung tersebut menyatu dengan ruangan lain, alhasil atap gedung bagian belakang turut terangkat sehingga berterbangan ke udara.

"Sebenarnya hanya menimpa satu ruang asrama. Namun karena ruangannya menyatu sehingga bagian kerangka atap gedung lainnya ikut terangkat dan merusak ruang asrama lainnya," jelas Amir Panatagama.

Selain merusak lima ruangan, fasilitas santri seperti lemari, tempat tidur dan peralatan sekolah juga rusak. Sementara instalasi listrik hingga kini tidak berfungsi.

"Kerugiannya cukup banyak. Selain gedung, fasilitas lain termasuk pakaian dan peralatan sekolah anak-anak juga rusak. Bahkan listik sampai kini masih mati (padam)," sebutnya.

Namun tidak ada ada korban jiwa maupun luka akibat peristiwa tersebut. Sebab saat pohon menimpa asrama, semua santri sedang salat berjemaah di masjid.

"Tidak ada korban jiwa. Karena memang saat itu semua sedang salat Isya di masjid," terangnya.

Peristiwa itu diyakininya memiliki banyak hikmah. Bahkan kini mereka merasakan kepedulian dari berbagi pihak seperti Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Sumatera Utara, Pimpinan Pesantren se Sumatera Utara dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Deli Serdang.

(AK/EAL)