Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun diperkirakan sekitar 25 unit pondok gubuk santri yang dindingnya terbuat dari kayu ludes terbakar.

Api semakin cepat membesar karena tidak ada mobil pemadam kebakaran yang datang. Para santri berupaya memadamkan api dengan alat dan air seadanya.

Informasi diperoleh Analisadaily.com, penyebab terbakarnya pondok santri yang berada di lingkungan pesantren itu belum diketahui secara pasti.

Ketua Yayasan Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan, Rizal Efendi Daulay, ketika dihubungi membenarkan peristiwa tersebut. Selain pondok yang menjadi tempat tinggal santri, kitab, buku pakaian, kompor, pakaian sekolah juga ikut terbakar.

Pimpinan pesanteren berpesan agar santri lebih berhati-hati. "Kita mohon santri untuk tetap berhati-hati. Kita berharap musibah ini membuat lebih mawas diri," kata Rizal, Senin (30/11).

Akibat kebakaran tersebut, pihak pesantren membuka donasi sumbangan dari pihak ketiga untuk membantu para santri. Sumbangan dapat diantarkan langsung kePesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan, Jalan Bhakti, Nomor 78B, Lingkungan II, Pasar Sibuhuan.

(ATS/RZD)