Teras Baca Agmarani dalam memperingati Hari Batik dan Bulan Bahasa 2021 di Jalan Tuar, Komplek Astra, Medan Amplas, Minggu (3/9) (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Berbagai cara dilakukan masyarakat Indonesia dalam memperingati Hari Batik Nasional. Mulai dari mengenakan seragam batik hingga aktivitas yang berhubungan dengan batik.
Seperti yang dilakukan Teras Baca Agmarani dalam memperingati Hari Batik dan Bulan Bahasa 2021 di Jalan Tuar, Komplek Astra, Medan Amplas, Minggu (3/9). Mereka memperingatinya dengan mengadakan lomba mewarnai, fashion show dan atraksi menari dengan berbusana batik.
Founder Teras Baca Agmarani, Mahniar Sinaga, mengatakan dalam rangka memperingati Hari Batik dan Bulan Bahasa yang jatuh pada Oktober kali ini, mereka mengambil tema 'Anak Indonesia Cinta budaya dan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Pemersartu yang Diutamakan'.
"Kenapa saya mengambil tema ini, karena saya ingin anak-anak Indonesia itu mencintai budayanya bahwa batik adalah warisan kebudayaan Indonesia yang harus kita lestarikan dan Oktober ini adalah bulan bahasa," kata Mahniar.
Mahniar juga menuturkan sesuai tema yang diambil, bahwa budaya batik ini harus kita kenalkan kepada anak sejak dini karena ini budaya yang memang harus dilestarikan.
"Batik ini harus kita budayakan, bahkan dunia juga sudah mengakui batik kita dan Oktober ini adalah bulan bahasa. Saya ingin anak-anak mencintai bahasa Indonesia yang diutamakan dan bahasa persatuan kita," ucapnya.
Mahniar menjelaskan, selama pandemi Covid-19 ini banyak anak-anak yang beraktivitas tanpa tahu apa yang mau dilakukan, baik dan tidak baik. Mereka kurang terampil dengan buku bacaan dan selama pandemi lebih dekat sama smartphone atau gawai.
"Oleh karena itu, untuk memajukan negara harus berdasarkan literasi baik literasi membaca dan literasi lainnya," jelasnya.
"Teras Baca Agmarani ini yang dirikan pada Februari 2021. Di mana, ini didirikan salah satu menjadi literasi dasar yakni membaca," sambung Mahniar.
Sementara itu, Ketua Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI), Badriyah menambahkan bahwa semua anak Indonesia merupakan tanggung jawab bersama untuk dididik dan diajari untuk berbudaya.
"Semua anak itu adalah anak kita, menjadi tanggung jawab bersama untuk mengantarkan mereka menuju generasi emas 2045. Pentingnya sinergi dan menumbuhkan kepedulian, jiwa gotong royong dan semangat membangun bersama," tukasnya.
(JW/EAL)