PM Irak Selamat dari Serangan Pesawat Tak Berawak

PM Irak Selamat dari Serangan Pesawat Tak Berawak
Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi berpose di kantornya selama wawancara dengan The Associated Press di Baghdad, Irak, 23 Juli 2021. (AP/Khalid Mohammed)

Analisadaily.com, Baghdad - Sebuah pesawat tak berawak yang sarat dengan bahan peledak menargetkan kediaman Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi di Baghdad pada Minggu (7/11) pagi waktu setempat. Militer Irak menyebut sebagai percobaan pembunuhan, tetapi Kadhimi lolos tanpa cedera.

Serangan itu, yang menurut sumber keamanan melukai beberapa anggota perlindungan pribadi Kadhimi, terjadi setelah protes di ibukota Irak atas hasil pemilihan umum bulan lalu berubah menjadi kekerasan.

Amerika Serikat mengutuk serangan pesawat tak berawak, yang dicirikan sebagai tindakan terorisme yang nyata.

"Kami lega mengetahui bahwa perdana menteri tidak terluka. Tindakan terorisme yang nyata ini, yang kami kutuk keras, diarahkan ke jantung negara bagian Irak," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price dilansir dari Agencies dan Channel News Asia, Minggu (7/11).

"Kami berhubungan erat dengan pasukan keamanan Irak yang bertugas menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan Irak dan telah menawarkan bantuan kami saat mereka menyelidiki serangan ini," tambahnya.

Kelompok-kelompok yang memimpin protes dan keluhan tentang hasil pemungutan suara 10 Oktober adalah milisi bersenjata yang didukung Iran yang kehilangan banyak kekuasaan parlementer mereka dalam pemilihan. Mereka menuduh ada kecurangan dalam pemungutan suara dan penghitungan suara.

Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kediaman Kadhimi di Zona Hijau berbenteng di Baghdad, yang menampung gedung-gedung pemerintah dan kedutaan asing.

Sebuah pernyataan dari militer Irak, serangan itu menargetkan kediaman Kadhimi dan dia dalam kesehatan yang baik. Itu tidak memberikan detail lebih lanjut.

Akun Twitter resmi Kadhimi mengatakan perdana menteri aman dan menyerukan ketenangan.

Dua pejabat pemerintah mengatakan kediaman Kadhimi telah terkena setidaknya satu ledakan dan mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa perdana menteri aman.

Sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa enam anggota pasukan perlindungan pribadi Kadhimi yang ditempatkan di luar kediamannya terluka.

Para diplomat Barat yang berbasis di dekat Zona Hijau mengatakan mereka mendengar ledakan dan tembakan di daerah itu.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi