Penjelasan Kalapas Gunungtua Terkait Perkelahian Antar WBP

Penjelasan Kalapas Gunungtua Terkait Perkelahian Antar WBP
Kepala Lapas Gunungtua, Simson Bangun (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Gunungtua - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas III Gunungtua, Simson Bangun, memberi penjelasan mengenai kabar perkelahian antar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Menurutnya perkelahian itu murni disebabkan masalah pribadi antara T, tahanan pendamping (taping) yang bertugas di dapur dengan WBP lainnya. Tidak ada sama sekali kaitannya dengan petugas jaga Lapas Gunungtua.

Lebih jauh Simson menjelaskan, saat terjadinya perkelahian pekan lalu, WBP yang bertikai langsung dilerai dan dibawa ke ruangan Kasubsi Kamtib untuk didamaikan.

"Namun saat proses pendamaian, terjadi sedikit kekhilafan dari petugas sehingga terjadi pemukulan terhadap WBP yang berinisal E, S dan A," sebutnya, Sabtu (13/11).

Kemudian pada hari Senin (8/11), WBP lain yang tidak terima dengan pemukulan terhadap rekannya melakukan protes hingga terjadi keributan di dalam blok hunian.

Melihat kejadian itu Simson langsung turun ke blok hunian untuk memediasi keributan yang terjadi antara WBP dengan petugas lapas.

Setelah dimediasi, ada beberapa tuntutan WBP dan Simson berjanji akan menyelesaikan tuntutan tersebut.

Salah satu tuntutan WBP adalah agar petugas yang melakukan pemukulan terhadap rekan mereka ditindak. Hari itu juga Simson Bangun memanggil polisi dari Polsek Padang Bolak untuk memeriksa anggotanya.

"Sebagai niat baik kami memanggil keluarga dari WBP yang dipukul tersebut didampingi TNI Polri untuk dilakukan mediasi dan hasilnya pihak keluarga WBP tersebut dan Lapas Kelas III Gunungtua berdamai. Masalah sudah selesai secara kekeluargaan dan pihak keluarga tidak akan menuntut ataupun memperpanjang masalah tersebut," jelasnya.

Simson juga membantah pemberitaan dari beberapa media yang menyebut maraknya pungli di dalam Lapas Kelas III Gunungtua.

"Kami akan bertindak tegas apabila ada petugas yang terbukti melakukan pungli terhadap WBP," tegasnya.

(ONG/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi