Lima Pesantren Dipersiapkan Agar Menjadi Ekpsortir Daging Ayam

Lima Pesantren Dipersiapkan Agar Menjadi Ekpsortir Daging Ayam
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan (kedua dari kiri) saat memberikan penjelasan kepada pihak Desa Sejahtera Astra Pesantren di Sidoarjo, Sabtu (13/11). (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sidoarjo – Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional bersama Astra International Tbk bersinergi untuk mencetak peternak ayam kecil agar menjadi eksportir daging ayam ke negara tetangga dan negara mayoritas muslim.

Sinergi ini diwujudkan Kementerian Perdagangan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama tentang Pengembangan Ekosistem Kemitraan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) DSA antara Insan Madani dan PT Darbe Jaya Abadi (Darbe Meats).

“Melalui kerja sama ini, Darbe Meats berkomitmen untuk menjadi penjamin (off taker) dan fasilitator DSA pesantren untuk komoditas produk peternakan ayam," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi di tempat terpisah usai penandatanganan, yang disaksikan Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan di Sidoarjo, Sabtu (13/11).

Kata dia, kedepannya lima DSA pesantren yang tersebar di Blitar, Malang, dan Jombang akan menjadi pemasok ayam kepada Darbe Meats. Selanjutnya akan memasok kebutuhan pasar dalam negeri dan pasar global.

"Saat ini tengah menjajaki peluang ekspor perdana produk daging ayam ke Malaysia," tambah Didi.

Peternak ayam ini binaan Ikatan Pesantren Penggerak Ekonomi Masyarakat Desa Indonesia (Insan Madani) yang memfasilitasi lima sentra ayam Desa Sejahtera Astra (DSA) pesantren di Jawa Timur yaitu Al Azhar Aslich Mughny, Al Fatah, Mambaul Ulum, Anharul Ulum, dan Fathul Ulum.

Marolop menjelaskan, ruang lingkup kerja sama ini antara lain pemasaran produk ayam dan turunannya ke pasar lokal dan internasional, pengembangan rantai pasok (value chain) produk ayam, pembinaan dan pelatihan bagi peternak DSA pesantren produsen produk ayam.

“Ruang lingkup kerja sama ini juga meliputi pemanfaatan ekosistem dan teknologi digital bagi para UMKM dan peternak binaan DSA," kata Marolop.

Dia lanjut mengatakan, selain itu, menghubungkan dan mencocokan produk ekspor serta memfasilitasi pemasaran melalui kerja sama dengan para pemangku kepentingan ekspor di luar negeri, seperti Indonesian Trade Promotion Center, Atase Perdagangan Indonesia, Kedutaan Besar RI, dan diaspora.

Kata Marolop, berbagai pihak terkait sedang berupaya menjawab tantangan yang dihadapi, misalnya ketentuan standar keamanan pangan (food safety) di negara tujuan dan masih mahalnya ongkos logistik karena situasi pandemi.

“Kami sedang mencarikan jalan keluar untuk menyelesaikan tantangan ini,” imbuhnya.

Ia berharap, kerja sama antara Insan Madani dan Darbe Meats dapat membuat produk ayam Indonesia lebih merambah pasar ekspor yang lebih luas.

“Kami berharap kerja sama ini dapat membawa hasil konkret melalui peningkatan nilai ekspor produk ayam Indonesia dan peningkatan kesejahteraan peternak kecil yang dibina oleh DSA pesantren,” harapnya.

Insan Madani mengelola pesantren tidak hanya sebagai tempat santri menuntut ilmu agama, tetapi juga mencetak sociopreneur (wirausaha yang lebih menekankan pada unsur isu sosial). Tujuannya agar dapat mengembangkan lini bisnis produk unggulan desa yang berkontribusi kepada masyarakat sekitar.

Desa Sejahtera Astra meruoakan program kewirausahaan berbasis masyarakat desa yang dijalankan Astra International dengan mengoptimalkan potensi lokal dan produk unggulan desa agar bersaing di pasar global melalui ekspor.

Menurut Head of Corporate Social Responsibility Astra International, Bondan Susilo mengtakan, kerja sama ini memberikan dukungan peningkatan kapasitas (capacity building), peningkatan fasilitas produksi, dan akses sumber daya bagi peternak ayam DSA pesantren.

“Kemendag memberikan dukungan untuk membuka akses pasar dan promosi ekspor kepada buyers melalui jejaring perwakilan perdagangan di luar negeri,” kata Bondan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama lima tahun terakhir (2016—2020), nilai ekspor daging ayam Indonesia tumbuh dengan tren 16,9 persen per tahunnya. Pada Januari—Agustus 2021, nilai ekspor daging ayam Indonesia mencapai USD 999 ribu.

Adapun negara tujuan ekspor utama, yaitu Jepang, Timor Leste, Papua Nugini, Qatar, Taiwan, Singapura, Malaysia, dan Australia.

Pada hari yang sama juga dilakukan kunjungan Ditjen PEN Kemendag ke DSA yang merupakan produsen produk unggulan Jawa Timur lainnya antara lain DSA Malang (penghasil domba, kain batik, keripik buah), DSA Blitar (ikan koi), DSA Ponorogo (rempah), dan DSA Lamongan (pisang).

Kembangkan Produk Unggulan dari 755 Desa
Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Insan Madani dan Darbe Meats merupakan turunan kerja sama yang saat ini sedang dijalankan Kemendag dan Astra International dalam program Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa.

Kerja sama Kemendag dengan Astra International dimulai dengan penandatanganan kesepakatan bersama tentang Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa pada 28 Juli 2021.

“Dalam kerja sama tersebut, Kemendag dan Astra berkomitmen meningkatkan kapasitas ekspor sekitar 755 desa dalam program DSA agar berdaya saing dan mampu berkompetisi di pasar global,” ujar Didi.

Dalam perjanjian kerja sama tersebut, kedua pihak sepakat menciptakan minimal 100 desa yang mampu melakukan ekspor secara mandiri dan mendapatkan pembelian ulang (repeat order) dalam dalam kurun waktu kerja sama selama dua tahun. Adapun empat pilar kerja sama yaitu produk pertanian dan olahan, kopi, perikanan, serta wisata kriya dan budaya.

Keduanya juga telah melakukan sejumlah pelepasan ekspor. Pada 24 Oktober 2021, Kemendag dan Astra Internasional melakukan pelepasan ekspor satu kontainer Kopi Aceh Gayo Arabica ke Inggris dengan nilai sekitar Rp1,4 miliar yang dikelola oleh Pesantren Darul Mujahadah Al Waliyyah, PT Merador Kopi Berjaya, dan Koperasi Gayo Leuser Antara.

Pesantren Darul Mujahadah Al Waliyyah, PT Merador Kopi Berjaya, dan Koperasi Gayo Leuser Antara merupakan fasilitator kopi Aceh Gayo DSA Takengon, Aceh Tengah yang selama ini bekerja sama membina petani kopi Aceh Gayo.

Sebelumnya, pada 27 September 2021, Kemendag dan Astra International melakukan pelepasan ekspor bulu mata palsu ke Turki, Zimbabwe, dan Amerika Serikat senilai sekitar USD 30 ribu oleh PT Diva Prima Cemerlang, yang merupakan fasilitator bulu mata palsu Desa Sejahtera Astra (DSA) Purwerejo, Jawa Tengah.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi