Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (Reuters/Denis Balibouse)
Analisadaily.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, belum jelas apakah varian baru virus Corona Omicron lebih menular dibandingkan varian SARS-CoV-2 lainnya atau jika menyebabkan penyakit yang lebih parah.
"Data awal menunjukkan ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, tetapi ini mungkin karena peningkatan jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik dengan Omicron," kata organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Senin (29/11).
Namun, dalam sebuah pernyataan, agensi menegaskan kembali bahwa bukti awal menunjukkan mungkin ada risiko infeksi ulang yang lebih tinggi dari varian tersebut.
WHO sedang bekerja dengan para ahli teknis untuk memahami potensi dampak varian pada tindakan pencegahan yang ada terhadap penyakit Covid-19, termasuk vaksin.
"Saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lain," kata WHO.
"Infeksi awal yang dilaporkan termasuk di antara studi universitas, individu yang lebih muda yang cenderung memiliki penyakit yang lebih ringan, tetapi memahami tingkat keparahan varian Omicron akan memakan waktu berhari-hari hingga beberapa minggu," katanya.
WHO menambahkan, Tes PCR terus mendeteksi infeksi dengan Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan awal bulan ini dan penelitian sedang berlangsung untuk menentukan apakah ada dampak pada tes deteksi antigen cepat.(CSP)