Agar Monyet Tidak Kejalan, Konservasionis Bangun Jembatan

Agar Monyet Tidak Kejalan, Konservasionis Bangun Jembatan
Sebuah jembatan ekologi yang berfungsi sebagai koridor untuk Golden Lion Tamarin yang terancam punah terlihat di atas jalan raya antar negara bagian di Silva Jardim di negara bagian Rio de Janeiro, Brasil 2 Desember 2021. (Reuters/Pilar Olivares)

Analisadaily.com, Rio de Janeiro - Prihatin dengan penurunan jumlah populasi Golden Lion Tamarin yang terancam, para konservasionis di negara bagian Rio de Janeiro telah membangun sebuah jembatan melintasi jalan raya untuk membantu monyet-monyet itu beredar di kawasan hutan yang lebih luas.

Hutan Atlantik negara bagian Rio de Janeiro adalah satu-satunya tempat di dunia di mana Golden Lion Tamarin masih ada di alam liar.

Upaya konservasi selama beberapa dekade terakhir berhasil meningkatkan jumlah mereka, membawa spesies ini kembali dari ambang kepunahan. Tetapi wabah demam kuning pada 2018 memusnahkan 32 persen populasi.

Saat ini diperkirakan ada 2.500 tamarin singa emas di alam liar. Para konservasionis sangat mengkhawatirkan sekelompok monyet yang terisolasi karena jalan raya.

"Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa populasi yang tinggal di sana akan benar-benar terisolasi dari sisi lain jalan dan itu akan menciptakan masalah nyata dalam hal konservasi," kata Direktur eksekutif proyek metapopulasi, Luis Paulo Marques Ferraz, yang bekerja untuk melindungi jumlah tamarin singa emas.

"Secara genetis populasi itu akan terisolasi dan itu sangat buruk. Kita butuh hutan besar yang dilindungi dan terhubung," kata Ferraz dilansir dari Reuters, Sabtu (11/12).

Jembatan yang dibangun tahun lalu itu telah ditanami pepohonan, semak belukar, dan tanaman dengan harapan bisa membuat koridor alam yang menarik bagi primata. Vegetasinya masih muda dan akan membutuhkan waktu untuk tumbuh hingga ukuran yang dapat digunakan untuk monyet.

Ferraz mengatakan, populasi 2.000 Golden Lion Tamarin harus memiliki setidaknya 25.000 hektar hutan. Tapi hutannya retak, terbelah oleh padang rumput, jalan, dan kota. Singa tamarin emas telah kehilangan sekitar 95 persen habitat aslinya di Brasi.

“Itulah mengapa jembatan di sini sangat strategis dan penting untuk program konservasi,” tambah Ferraz.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi