Grup ANJ Raih 2 Proper Emas dari KLHK

Grup ANJ Raih 2 Proper Emas dari KLHK
Resident Manager SMM, Juli Wankara dan Taufan Sibarani, General Manager ANJ (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) kembali menorehkan prestasi membanggakan di pengujung 2021. Melalui 2 anak perusahaannya, Sahabat Mewah Makmur (SMM) dan Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA) mendapat penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Anugerah Proper Emas tersebut diserahkan secara langsung Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, di Gedung II Istana Wakil Presiden secara virtual melalui siaran langsung YouTube. Untuk SMM, ini adalah Proper Emas kedua yang telah diraih dalam dua tahun berturut-turut, sedangkan untuk ANJA ini adalah Proper Emas yang pertama.

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin menyampaikan, selama 24 tahun, Proper telah berkembang menjadi platform bagi dunia usaha untuk melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau. Wakil Presiden berharap, dengan adanya berbagai kriteria yang telah ditetapkan dapat semakin memacu dunia usaha untuk tidak hanya fokus pada pencapaian profit, tetapi juga peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Direktur Utama ANJ, Lucas Kurniawan, mengatakan, sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki komitmen tinggi terhadap perlindungan lingkungan, pencapaian ini merupakan wujud komitmen manajemen dan kerja sama seluruh karyawan serta dukungan stakeholder terkait, pemerintah dan masyarakat.

“Pengelolaan lingkungan yang baik dan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu elemen penting bagi keberlanjutan operasi perusahaan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah dan berkontribusi positif bagi masyarakat tempat kami beroperasi melalui bisnis dan kegiatan yang bermanfaat secara sosial, lingkungan, dan ekonomi,” ucapnya, Kamis (30/12).

Dalam seluruh kegiatan operasinya, ANJ selalu berkomitmen terhadap kelestarian lingkungan hidup serta pelibatan dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai macam program. Pada tahun ini, SMM telah berhasil mengembangkan program Sawah Apung dan ANJA berhasil mengembangkan program Tani Mandiri.

“Dua program inilah yang berhasil mengantarkan SMM dan ANJA untuk memenangkan Proper Emas,” ujarnya.

SMM, anak perusahaan ANJ di Belitung, membina Kelompok Tani Suka Maju di Desa Jangkang, Belitung Timur untuk menanam padi dengan metode terapung menggunakan rakit yang ditanam di lahan rawa atau daerah rawan banjir. Metode ini dinilai memberikan hasil panen yang lebih besar jika dibandingkan dengan sawah konvensional.

Berdasarkan perkiraan hasil panen gabah kering, rata-rata hasil panen di Belitung Timur adalah 3-4 ton per hektare. Sementara itu, 1 hektare lahan yang menggunakan teknologi sawah apung dapat menghasilkan antara 7-8 ton beras hampir 2 kali lipat jumlahnya.

Sedangkan ANJA, anak perusahaan ANJ di Binanga, Sumatra Utara, mengembangkan program Tani Mandiri yang muncul atas dasar keresahan masyarakat binaan Desa Tobing Jae, Kecamatan Huristak terkait serangan hama tikus, burung pipit dan serangga yang telah mengakibatkan kegagalan panen mencapai 60% di Tahun 2017.

Selain itu, pengendalian hama masih menggunakan bahan kimia yang dapat merugikan lingkungan sekitar. Saat ini, terdapat 2 kelompok tani yang terlibat aktif sebagai binaan, yaitu Kelompok Tani Sinar Jaya 1 dan Kelompok Sinar Jaya 2 dengan total petani sebanyak 46 orang.

Sejak dimulainya pembinaan, progam ini telah berhasil memanfaatkan limbah pertanian jerami padi sebesar 7.924 kg dan Tandan Buah Kosong (TBK) sebesar 6.751 kg sebagai media tanam turnera subulata.

"Sudah ada sebanyak 6.000 bibit tanaman turnera subulata yang tertanam dengan menggunakan media tanam tersebut. Telah terpasangnya 5 gupon dengan total 10 burung hantu sebagai predator alami pembasmi serangan tikus, dan juga telah terpasang 2 bah teknologi sederhana pengusir burung pipit," sebutnya.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi