Menurut mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Sumatera Utara (Fisip USU) Firmauli Siregar dan Evita Sidauruk bahwa budaya organisasi menjadi kunci keberhasilan peningkatan kualitas pelayanan. Baik dari internal maupun eksternal, budaya organisasi perusahaan harus sama-sama diperhahatikan untuk tercapainya tujuan perusahaan.

"Kegiatan Observasi ini dilakukan untuk dapat mengetahui serta menganalisis adayanya budaya organisasi pada UMKM Deco Café 100, Indrapura, Batubara. Dan hubungan budaya organisasi dengan kualitas pelayanan pada UMKM Deco Café 100," kata Firmauli, Rabu (5/1).

Firmauli mengatakan, Indrapura merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kabupaten Batubara. Perkembangan bisnis di daerah Indrapura tergolong masih minim, terutama di bidang kuliner.

"Deco Café 100 merupakan salah satu tempat kuliner yang ada di Indrapura, Batubara. Café ini buka setiap hari di jam 11.00 pagi hingga jam 10.00 malam," ucapnya.

Menurut Firmauli, walaupun persaingan bisnis masih tidak terlalu ketat, namun Deco Café cepat untuk menghadapi perubahan dan menyikapi untuk bertahan diantara pesaingnya. Hal ini yang mendorong Deco Café 100 harus membuat budaya organsasinya sendiri untuk bertahan dalam persaingan dan membangun citra bagi pelanggan.

"Penelitian ini mengambil data dengan melakukan observasi langsung ke lapangan. Dimana budaya organisasi yang diterapkan adalah Pelayanan yang ramah sangat ditekankan oleh Deco Café 100, dimana pelayanan harus sangat memperhatikan tata karma," terangnya.

"Mereka menetapkan pola pikir yang berfokus pada kenyamanan pelanggan dan beranggapan pelanggan adalah raja yang harus dilayani dengan baik. Pelayanan tersebut mulai dari membukakan pintu pada setiap pelanggan yang datang, menyapa, memberikan pelayanan yang ramah walaupun saat ada pertanyaan dari pelanggan," sambung Firmauli.

Budaya organisasi lain dari Deco Café 100 adalah penyajian makanan yang terbilang cepat. Mereka mengutamakan kepuasan pelanggan dan berfokus pada pola pikir bahwa pelanggan yang datang pasti dalam keadaan yang lapar dan tidak sabar untuk menunggu lama. Kualitas makanan yang disajikn adalah yang terpenting bagi tempat kuliner.

Mereka mendapatkan produk dan bahan yang masih segar dan tidak pernah mendaur ulang makanannya. Setiap karyawan dituntut untuk berpakaian rapi dan sopan, jika perempuan yang beragama Islam dianjurkan mengenakan hijab. Berdasarkan itu, pelanggan yang melihat langsung bisa mengenali mereka merupakan bagian dari Deco Café 100.

Deco Café 100 merupakan organisasi yang memiliki budaya kerja yang mempengaruhi semua aspek organisasi dan perilaku anggotanya secara individual maupun kelompok. Analisis budaya organisasi juga memiliki budaya kerja yang telah ditetapkan oleh manajemennya dan harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab demi memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.

"Implementasi budaya organsiasi pada Deco Café 100 dapat dikatakan sudah baik dan ekeftif, namun masih bisa ditingkatkan lagi. Hal ini dibuktikan dengan selalu banyaknya pengunjung yang datang setiap hari ke kafe tersebut. Beberapa budaya organisasi yang diterapkan juga dapat membuat pelanggan tertarik," jelas Firmauli.

Sementara itu, Evita Sidauruk menambahkan, implementasi budaya organisasi ini membuat pelanggan nyaman. Setiap budaya organsiasi yang ada mendapat respons positif dari setiap pelangan. Hal ini membuat Deco Café 100 memiliki citra perusahaan yang baik.

"Artinya semakin baik budaya organisasi maka semakin baik pula kinerja pegawai. Sebaliknya apabila budaya organisasi kurang baik maka kinerja pegawai akan menurun. Sehingga kedua variabel harus sama-sama ditingkatkan agar menjadi baik dan sesuai dengan yang diharapkan," tambahnya.

(JW/RZD)