Ferdinand Hutahaean (Net)
Analisadaily.com, Jakarta - Ferdinand Hutahaean yang sedang menjalani penyidikan atas dugaan ujaran kebencian mengaku bahwa dirinya merupakan seorang mualaf.
Pengakuan itu disampaikan Ferdinand saat ditanya awak media mengenai apakah dia akan memenuhi panggilan Bareskrim Polri pada Senin (10/1) pekan depan.
Ferdinand mengaku akan memenuhi panggilan tersebut. Dalam rangkaian pernyataan yang sama, dia mengaku seorang muslim.
"Orang tidak pernah tabayun, bertanya kepada saya, saya itu siapa? Saya ini juga sebagai seorang muslim, sudah mualaf sejak 2017 ya. Jadi aneh bagi saya ketika ada orang Islam merasa dilecehkan agamanya, ketika saya menyatakan Allah orang Islam itu kuat, meskipun saya tidak menyebut agama di sana, karena memang saya tidak sedang bicara tentang konteks agama. Tetapi bicara tentang Tuhan, bicara tentang Allah," ujar Ferdinand, dilansir dari
detikcom, Sabtu (8/1).
Ferdinand mengaku memang tidak pernah mendeklarasikan dirinya seorang mualaf. Dia mengklaim dirinya mualaf didampingi oleh adik kandung mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yakni Lily Wahid.
"Saya sedih ya. Saya memang tak pernah mendeklarasikan diri saya, saya sudah mualaf saya ini. 2017 saya mualaf didampingi oleh Bu Lily Wahid, adiknya Gus Dur almarhum. Tapi saya tidak perlu mendeklarasikan itu. Tetapi orang dekat saya tahu saya seorang muslim. Saya seorang mualaf," tuturnya.
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean menyatakan dirinya memang bukanlah seorang muslim yang taat. Namun dia berusaha terus mendalami agama Islam.
"Bahwa Allah yang saya percaya itu Allah yang kuat yang tidak perlu dibela. Nah, kalau teman-teman saya juga sesama muslim tidak mengaminkan itu, ya saya jadi bingung ini kita mau beragama seperti apa? Saya ini masih belajar tentang Islam," ucap Ferdinand.
"Belajar tentang agama, mendalami tentang Islam. Sejak 2017 saya mualaf ya. Mungkin saya bukan muslim yang taat. Tetapi saya terus mencoba mendalami. Nah, kalau sudah begini, ketika saya menegaskan diri saya percaya bahwa saya punya Allah yang kuat yang tidak perlu dibela, lantas saya mau dipenjarakan, ini apa namanya?" sambungnya.
Ferdinand Hutahaean turut menyayangkan cuitannya tentang 'Allahmu ternyata lemah' itu dibentur-benturkan. Maka dari itu, kata Ferdinand, opininya itu sampai membuat publik ribut.
"Saya akan menjelaskan ini semua ketika iman saya yang menyatakan saya punya Allah yang kuat yang tidak perlu dibela, saya akan dipenjara, dihukum karena ini, maka saya akan menjadi ateis, tidak perlu lagi beragama, untuk apa? Untuk apa beragama kalau saya mengimani, iman saya menyatakan bahwa saya punya Allah yang kuat yang tidak perlu dibela, dan itu adalah komunikasi antara pikiran dengan hati saya. Saya harus dipenjara karena itu, nah inilah sumber malapetaka," sambungnya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri memanggil Ferdinand Hutahaean untuk diperiksa dalam kasus cuitan 'Allahmu ternyata lemah' yang kini sudah naik ke penyidikan. Dia dipanggil ke Bareskrim pada Senin (10/1) depan.
"Ya betul, infonya Senin diperiksa," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo.
(EAL)