Lee Zii Jia mewakili Malaysia di Olimpiade Tokyo 2020 (AFP/Pedro PARDO)
Analisadaily.com, Kuala Lumpur - Pebulu tangkis Malaysia, Lee Zii Jia, yang kini duduk i peringkat tujuh di dunia, dilarang mengikuti turnamen selama dua tahun karena keluar dari tim nasionalnya untuk bermain secara independen.
Lee dianggap sebagai pewaris legenda Malaysia, Lee Chong Wei, dengan cepat naik peringkat dan mencetak kemenangan terobosan di All England Open yang bergengsi tahun lalu.
Menyusul beberapa penampilan buruk dalam beberapa bulan terakhir, termasuk di Olimpiade, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) pekan ini mengungkapkan, ia telah keluar dari tim dan ingin bermain sebagai pemain independen.
Namun asosiasi menolak untuk mendukung langkah tersebut, malah memutuskan untuk menghukumnya dengan larangan dua tahun dari semua turnamen yang disetujui oleh badan pengatur dunia Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
BWF memberikan sanksi pada sebagian besar turnamen di kalender bulu tangkis, dan asosiasi masing-masing negara bertanggung jawab untuk mendaftarkan pemainnya, yang berarti badan Malaysia dapat secara efektif memblokir Lee untuk bersaing.
BAM mengatakan, pemain berusia 23 tahun itu menyebut tekanan berada di tim nasional dan gaya hidup teratur di akademi bulu tangkis Malaysia sebagai alasan untuk berhenti.
Badan tersebut berusaha membujuknya untuk tetap tinggal selama pembicaraan tetapi akhirnya memutuskan tidak dapat menyetujui tuntutannya, termasuk memiliki tim pelatih dan staf pendukungnya sendiri.
"Jelas kami merasa sangat sedih tentang keputusan Lee," kata Wakil Presiden BAM, Jahaberdeen Mohamed Yunoos dilansir dari AFP dan Channel News Asia, Jumat (21/1).
Keputusan itu dinilai dapat mempengaruhi program pelatihan dan keuangan. Namun dia menambahkan sang pemain bisa mengajukan banding untuk kembali.
Lee, yang sebelumnya dipandang sebagai salah satu harapan terbaik Malaysia untuk memenangkan medali emas Olimpiade pertama di negara itu, belum berkomentar secara terbuka sejak muncul berita ini.
Petenis nomor satu dunia, Viktor Axelsen, dari Denmark awal pekan ini menyuarakan dukungan untuk keputusan Lee untuk menjadi independen.
"Ini adalah karier dan hidupnya setelah semua," kata Axelsen dalam akun Twitter nya.
BWF belum berkomentar secara khusus tentang kasus Lee.
Namun dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, mencatat ada preseden pemain independen dan asosiasi anggota suatu negara mencapai kesepakatan di mana asosiasi mengajukan entri ke turnamen untuk para pemain.
Bulu tangkis adalah salah satu dari sedikit olahraga di mana Malaysia tampil baik secara internasional. Peraih medali perak Olimpiade tiga kali Lee Chong Wei, yang pensiun pada 2019, adalah salah satu pemain terhebat di generasinya.(CSP)