Analisadaily.com, New York - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, mengatakan kepada para pemimpin China agar mengizinkan kepala hak asasi manusia PBB, Michelle Bachelet untuk melakukan kunjungan yang kredibel ke negara itu, termasuk Xinjiang. Guterres bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan Menteri Luar Negeri Wang Yi di sela-sela Olimpiade Musim Dingin.
Bachelet telah lama mencari akses ke Xinjiang untuk menyelidiki tuduhan pelecehan terhadap etnis Uyghur. Masalah ini telah memperburuk hubungan antara Beijing dan Barat, memicu tuduhan genosida dari Washington dan boikot diplomatik yang dipimpin AS oleh beberapa negara dari Olimpiade Musim Dingin.
"Sekretaris Jenderal menyatakan harapannya bahwa kontak antara kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia dan pihak berwenang China akan memungkinkan kunjungan Komisaris Tinggi yang kredibel ke China, termasuk Xinjiang," kata Guterres dilansir dari Reuters, Minggu (6/2).
Kantor Bachelet di Jenewa mengatakan bulan lalu, pembicaraan sedang berlangsung untuk kemungkinan perjalanan ke daerah di barat laut China pada paruh pertama tahun ini.
Kelompok hak asasi manusia menuduh China melakukan pelanggaran besar-besaran terhadap Uighur dan kelompok minoritas lainnya, termasuk penyiksaan, kerja paksa dan penahanan 1 juta orang di kamp-kamp interniran.
China menyebut mereka fasilitas pendidikan ulang dan pelatihan, menyangkal pelanggaran, dan mengatakan mereka memerangi ekstremisme agama.
Guterres juga membahas Afghanistan dan perubahan iklim di antara masalah lainnya, selama pertemuannya dengan Xi dan Wang.
"Sekretaris Jenderal mengakui upaya penting yang dilakukan China untuk mengatasi perubahan iklim tetapi menegaskan kembali seruan untuk upaya tambahan untuk mempercepat transisi ke ekonomi hijau untuk menjembatani kesenjangan emisi," kata pernyataan PBB.
Guterres melakukan perjalanan ke Beijing untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin pada hari Jumat. Upacara ditutup dengan kuali api Olimpiade yang dinyalakan oleh dua pemuda Olimpiade China, salah satunya adalah anggota minoritas Uyghur China.
(CSP)
