Maverick Vinales (Speedweek/Gold Goose)
Analisadaily.com, Lombok - Maverick Vinales memiliki harapan bersama pabrikan Aprilia, merek motor yang saat ini dia tunggangi untuk menjajal musim Kejuaraan Dunia MotoGp 2022. Tidak tanggung-tanggung, dia mengatakan ingin menjuarai turnamen tahun ini sekaligus menjadi satu-satunya pembalap yang pernah juara ditiga merek berbeda.
“Ini menjadi mimpi bagi saya untuk memenangkan balapan MotoGP dengan tiga merek. Saya akan menjadi satu-satunya dalam sejarah GP yang melakukan itu. Tujuan saya juga membawa Aprilia ke puncak," kata Vinales usai mejalani tes musim di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (12/2).
"Tapi kita harus realistis. Kami masih membutuhkan sepersepuluh jika kami ingin berjuang untuk kemenangan. Jadi kita harus tetap berpijak di tanah. Kami memiliki jalan panjang untuk pergi. Dan itu adalah jalan berbatu yang diaspal dengan banyak pekerjaan," sambung Vinales dilansir dari Speedweek, Minggu (13/2).
Dia lanjut menceritakan, sulit untuk menemukan set-up yang bagus, terutama untuk gaya berkendaranya. Kata dia, Anda dapat menyetel Aprilia untuk gaya mengemudi yang berbeda, jadi tim masih bereksperimen di area tertentu, terutama grip.
"Di Sepang kami berada di posisi 3 besar, terutama dalam hal ritme balapan. Kami baik-baik saja di sini lagi. Itu sangat positif karena saya bisa melaju kencang di dua sirkuit yang sangat berbeda," tuturnya.
Sejauh ini, belum ada pembalap MotoGP yang juara duni dengan bersama tiga merek. Rossi menang atas Honda dan Yamaha, Biaggi di atas Yamaha dan Honda, Stoner di atas Ducati dan Honda, Dovizioso di atas Honda dan Ducati, Lorenzo di atas Yamaha dan Ducati, Vinales di Suzuki dan Yamaha, Miller di Honda dan Ducati.
Hasil tes kemarin, Vinales yang berada di posisi keenam mengatakan, pekerjaan belum selesai dan masih harus memahani Aprilia dengan sempurna, meskipun timnya sudah mendapatkan ritme permainan di Mandalika.
"Pekerjaan saya hari ini belum selesai, saya akan berkendara lagi tiga jam pada sore hari setelah istirahat," jelas pembalap Spanyol berusia 27 tahun itu.
Dia mengakui, dua setengah hari pertama di Lombok sangat positif bagi tim, memahami banyak hal dengan lebih baik sekarang. Penting untuk sekarang juga mengendarai trek dengan tingkat cengkeraman yang sangat rendah untuk melihat bagaimana performa motor dalam keadaan seperti itu.
"Saya pikir saya merasa jauh lebih baik pada ritme balapan daripada satu putaran. Saya merasa kami bekerja di arah yang benar. Saya lebih baik membiasakan diri dengan motor, semuanya terlihat bagus, tetapi saya perlu lebih banyak lap untuk memahami Aprilia dengan sempurna," ujar Vinales.
Pemenang sembilan kali MotoGP itu, yang meninggalkan Yamaha pada musim panas setelah empat setengah tahun berturut-turut, sudah menjalani balapan pertamanya di Aprilia RS-GP pada awal September.
“Tetapi saya membutuhkan lebih banyak hari balapan dan lebih banyak akhir pekan GP. Saya harus memahami bagaimana material terasa di lereng yang berbeda dalam kondisi yang berbeda. Tapi saya optimis, meski perasaan saya belum sempurna. Saya juga cukup percaya diri dengan kecepatan balapan kami," tambahnya.
Namun demikian, setelah tes di Sepang dan Mandalika, para pebalap sekarang dihadapkan pada sejumlah ketidakpastian pada awal musim di Qatar dari 4 hingga 6 Maret, karena untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun, tidak ada tes pramusim yang akan dilakukan tempat di sana.
Tapi Vinales tidak terlalu khawatir karena pada 28 Maret 2021 ia memenangkan pertandingan pembuka musim bersama Yamaha melawan motor kuat Ducati di Sirkuit Losail.(CSP)