Tempat minyak goreng ditimbun (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Lubukpakam - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Utara meminta Salim Ivomas Pratama segera menyalurkan minyak goreng ke pasar yang sebelumnya diduga ditimbun di salah satu gudang di jalan Sudirman, Kelurahan Lubukpakam pekan, Deliserdang.
"Kalirifikasi dari pihak pengusaha, tentang minyak goreng yang dilakukan di Jakarta, Sabtu (19/2), juga harus dilakukan di Sumut dan sebaiknya minyak goreng itu juga harus cepat dilepas ke pasar," kata Ketua Apindo Sumut, Parlindungan Purba, Minggu (20/2).
Kata dia, meskipun penyaluran minyak goreng itu diyakini sedikit terhambat karena Tim Satgas Pangan Sumut, tentunya juga akan memastikan kebenaran kasus itu, apakah memang ada dugaan penimbunan atau tidak.
Satgas Pangan Sumut tentunya juga sudah langsung mempelajari kasus itu, sejak adanya temuan pada Jumat, (18/2) sebanyak 1,1 juta kilogram minyak goreng diduga ditimbun di gudang tersebut.
Sekalu Ketua Apindo Sumut, ia mengapresiasi langkah Satgas Pangan Sumut yang melakukan pemantauan ketersediaan minyak goreng hingga ke gudang pengusaha.
"Temuan yang awalnya diduga ada penimbunan minyak goreng menunjukkan Satgas Pangan Sumut benar-benar menjalankan tugasnya untuk memastikan ketersediaan minyak goreng di tengah ada gejolak harga," tegas Parlindungan.
Intinya kedepan harus diutamakan kepentingan masyarakat yang masih membutuhkan minyak goreng dengan harga terjangkau atau sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang diatur pemerintah Rp14.000 per liter.pungkasnya.
Sebelumnya, Satgas Pangan Sumut melakukan sidak di salah satu gudang yang berada di Lubuk Pakam, Deli serdang, Jumat (18/2)
Dalam sidak ini petugas menemukan sebanyak 1.375.000 liter atau setara 1,1 juta kilogram minyak goreng siap edar yang masih menumpuk dan belum juga disalurkan.
Sementara anak usaha Indofood Sukses Makmur, Salim Ivomas Pratama rilis pers mereka yang dilansir media, menjelaskan bahwa 1,1 juta kilogram minyak goreng atau setara dengan 80 ribu karton merupakan stok untuk pengiriman yang dilakukan 2-3 hari ke depan. Stok yang menumpuk itu diklaim sudah siap didistribusikan, bukan ditimbun.
(KAH/CSP)